Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Ditangkap, Pembunuh Bella Mengaku Menyesal

Kompas.com - 04/08/2016, 17:49 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Muhammad Fajar Firdaus Persada Putra (24) kini ditahan oleh Polres Metro Jakarta Selatan karena tindak pidana pembunuhan Bella Oktaviani (19). Sambil tertunduk lesu, Kamis (4/8/2016), Fajar mengaku menyesal dan menyatakan tak pernah berniat membunuh Bella.

"Saya merasa bersalah banget," ucapnya.

Fajar mengaku mengenal Bella melalui aplikasi percakapan BeeTalk pada tahun lalu. Awalnya mereka hanya berbincang biasa, dan tidak pernah bertemu hingga sekitar sepekan lalu, Bella mengunggah status dan muncul di timeline Fajar.

"Saya ajak ngobrol lagi, dia bilang ya lagi butuh uang, (tapi) bukan PSK," ujarnya.

Saat itu, niat jahat langsung muncul di kepala Fajar. Sebelum bertemu Bella, Fajar mengaku pernah empat kali merayu wanita untuk mencuri barang-barangnya. Kali ini, ia memilki niat yang sama terhadap Bella.

Fajar pun memanfaatkan curahan hati Bella yang mengaku sedang butuh uang. Ia berjanji akan memberi Rp 300.000 jika Bella mau diajak bersetubuh.

Dengan modal Rp 100.000 untuk membeli minuman beralkohol dan Rp 300.000 untuk menginap di hotel, Fajar berangkat dari Bekasi Timur menggunakan ojek berbasis online.

Setelah bertemu, keduanya lalu check in di Hotel Sentra Boutique, Cipulir, Senin (1/8/2016) sekitar pukul 23.00. Fajar sempat menyetubuhi Bella dua kali.

Setelah bersetubuh, Bella merajuk karena melihat pesan singkat dari seorang perempuan masuk ke ponsel Fajar. Saat berusaha memeluk Bella, jari tengah tangan kanan Fajar digigit.

Fajar pun berang dan membalikkan badan Bella lalu mencekiknya dari belakang hingga perempuan itu kehabisan nafas. Fajar kabur dengan membawa ponsel, modem, dan uang Rp 600.000 milik Bella.

"Pas saya pergi dia masih gerak-gerak," katanya.

Fajar mengaku baru mengetahui Bella tewas setelah menonton berita di televisi keesokan harinya. Ia tak berpikir polisi dapat melacak dan menangkapnya.

Saat tertangkap pada Rabu sore (3/8/2016), Fajar mengaku saat itu sedang jalan bersama temannya. Ia pun kaget dan hanya bisa menyesal.

"Nggak sama sekali saya ada mau membunuh Bella," katanya.

Polisi akan menjerat Fajar dengan hukuman maksimal. Para penyidik masih mencari korban Fajar lainnya. Ia kemungkinan akan dikenakan Pasal tentang pencurian, peganiayaan, dan pembunuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com