Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Kepemimpinan Risma dan Ahok di Mata Pendukung Risma

Kompas.com - 07/08/2016, 21:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok warga Surabaya yang menamakan dirinya Aliansi Pemuda Surabaya menyebut terdapat perbedaan gaya kepemimpinan antara Wali Kota Tri Rismaharini dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Perbedaan itulah yang membuat mereka ikhlas Risma maju ke Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Koordinator Aliansi Pemuda Surabaya Imam Budi Utomo menyatakan, Risma merupakan pemimpin yang berani dan tidak bisa diatur-atur oleh pihak manapun, tidak hanya partai politik, tetapi juga pengusaha. Ia juga menilai, Risma punya kemampuan mendekatkan diri dan berkomunikasi yang baik dengan masyarakat.

"Dan, semua itu sudah beliau (Risma) buktikan," kata Imam dalam aksinya di depan kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/8/2016).

Ia kemudian membandingkan penertiban lokaslisasi Kalijodo di Jakarta dan Dolly di Surabaya. Menurut Imam, Risma menertibkan Dolly tanpa adanya kepentingan apapun.

Imam menjelaskan, lahan eks lokalisasi yang ditertibkan dibeli oleh Pemerintah Kota Surabaya dan digunakan untuk berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, di antaranya pelatihan kerja pembuatan sepatu dan penjahit baju. Ia menilai, kondisi serupa tidak terjadi di Jakarta. Imam menganggap penertiban Kalijodo dilatarbelakangi kepentingan pengembang.

"Kalau persoalan Ahok memberantas Kalijodo kan ada kepentingan sendiri-sendiri. Yang saya dengar dari aspirasi masyarakat Jakarta itu adalah untuk kepentingan pengembang," ujar Imam.

Sampai sejauh ini, Risma belum pernah menyatakan bersedia maju di Pilkada DKI 2017. Namun, Imam menganggap majunya Risma hanya menunggu waktu.

"Ada empat hal yang mendasari Risma harus ke Jakarta. Yang pertama adalah dukungan masyarakat, yang kedua dukungan partai politik, yang ketiga dari Bu Rismanya sendiri mau apa enggak. Dan, yang keempat takdir," kata Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com