JAKARTA, KOMPAS.com - Hanya satu pasangan calon yang menyerahkan persyaratan dukungan perseorangan atau independen kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta untuk Pilkada DKI Jakarta 2017. Pasangan calon itu adalah ekonom Ichsanuddin Noorsy dan Ahmad Daryoko.
Membawa sembilan dus berisi formulir dukungan serta fotokopi KTP, Ichsanuddin yakin dapat maju melalui jalur perseorangan. Tak banyak orang tahu, pasangan Ichsanuddin-Daryoko mengumpulkan KTP dukungan. Kata Ichsanuddin, mereka bekerja dengan strategi diam-diam.
"Kalau hari ini (Minggu) saya berhadapan dengan puluhan media dan micropohone. Selama saya kumpulkan KTP, tak sekalipun kamera ke wajah saya," kata Ichsanuddin, Minggu (7/8/2016).
Selama proses pengumpulan dukungan itu, dia mengaku menangkap adanya kemarahan dan kegundahan masyarakat terhadap berbagai kebijakan pemerintahan DKI kini. Selain itu, lanjut Ichsanddin, ada kerinduan yang luar biasa dari masyarakat untuk pemimpin yang maju dan bersedia turun ke bawah.
"Ada masyarakat yang tidak ingin membangun suasana yang saling membantai dalam kata-kata. Ada memang masyakarat yan ingin menunjukkan pembantaian kata-kata. Dalam bahasa saya yang sederhana adalah, Jakarta mengidap penyakit simbolic torture, kekerasan bahasa itu," kata Ichsanuddin.
Di sisi lain, dia mengungkapkan sulitnya mengumpulkan KTP masyarakat tanpa embel-embel uang. Namun dengan modal berbagi rasa dan pemikiran, lanjut dia, pasangan calon tersebut mampu meyakinkan masyarakat untuk menyerahkan dukungan.
Bekerja dalam strategi senyap telah dilakukan mereka sejak November 2015. Pasangan calon itu beserta tim sukses mereka terus berkeliling mulai dari masyarakat paling kumuh hingga kelas menengah atas.
"Dari masyarakat yang paling keras sampai yang paling lemah lembut, dari paling kasar sekalipun dan memaki seenaknya, kami turun ke sana," kata Ichsanuddin.
"Makanya tagline kami adalah 'Jakarta Berkah'. Selama kami mengumpulkan KTP, maka itulah masyarakat bersimpati dan dengan ikhlas mendukung," kata Ichsanuddin.