JAKARTA, KOMPAS.com - Adik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Basuri Tjahaja Purnama mengikuti langkah sang kakak untuk maju melalui jalur perseorangan pada pemilihan kepala daerah (pilkada).
Basuri bersama timnya mengumpulkan KTP dukungan agar dapat maju melalui jalur perseorangan pada Pilkada Bangka Belitung. Hanya saja, harapan Basuri pupus. Pria yang akrab disapa Yuyu tersebut tak berhasil memenuhi syarat minimal data dukungan KTP.
"Saya bilang ke Basuri jangan anggap gampang (mengumpulkan KTP)," kata Basuki atau Ahok, Jumat (12/8/2016), di Jakarta.
Sebab, dukungan yang dikumpulkan untuk diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) berupa hardcopy serta softcopy. Tim harus bekerja keras untuk memasukkan data dukungan warga ke dalam sebuah perangkat.
Hanya saja, kata Ahok, sang adik terus menganggap gampang hal tersebut. Hasilnya, hingga waktu pendaftaran, tim sukses Basuri tak mampu menginput data dukungan warga.
"Dia bilang, gampang kok cuma (menginput data) 10.000 (KTP dukungan). Lo jangan bilang gampang, itu banyak lho," kata Ahok.
Ahok pun menceritakan pengalaman sulitnya mengumpulkan serta menginput data KTP kepada Basuri. Sebelum didukung oleh tiga partai politik, Ahok memutuskan maju melalui jalur perseorangan.
Relawan pendukungnya "Teman Ahok" mengumpulkan hingga satu juta data KTP dan menginput dukungan tersebut. Ahok mengaku membutuhkan banyak mahasiswa untuk menjadi relawan yang menginput data dukungan tersebut.
"Dia (Basuri) kan bisnis keliling luar negeri, ke mana-mana. Begitu dia pulang dari luar negeri, benar kan enggak keburu (menginput data KTP dukungan). Gue mana bisa nolong lo he-he-he," seloroh Ahok.
Ketua Tim Relawan Sahabat Basuri, Erdian, mengatakan pencalonan Basuri melalui jalur perseorangan dibatalkan karena ketidaksiapan administrasi dalam memasukkan data dukungan KTP.
"Sampai hari terakhir pendaftaran, kami baru menginput 53.700 dukungan KTP. Jumlah tersebut masih di bawah ketentuan KPU. Untuk masa perbaikan tidak akan cukup lagi waktunya," ujar Erdian.
Pihak Basuri mengklaim jumlah yang telah dikumpulkan dari masyarakat sudah mencapai 112.000 KTP. Angka tersebut melebihi syarat dari KPU Bangka Belitung, yakni sebanyak 92.694 dukungan.
Namun baru sekitar 53.700 KTP dukungan yang berhasil diinput. Sehingga pencalonan Basuri dinyatakan gugur oleh KPU Bangka Belitung. Basuri juga sebelumnya menelan kekalahan pada Pemilihan Bupati Belitung Timur 2015.
Dia dikalahkan oleh pasangan Yuslih Ihza Mahendra-Burhanudin yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, dan Partai Gerindra.