Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Direlokasi, Pedagang Pasar Rumput Keluhkan Kios Baru yang Kecil

Kompas.com - 21/08/2016, 15:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Rumput memiliki sejumlah keluhan terkait tempat relokasi mereka. Salah seorang pedagang, Izen, mengatakan, kios baru yang akan mereka tempati memiliki ukuran yang lebih kecil dari tempat mereka saat ini.

Pedagang Pasar Rumput akan direlokasi karena bangunan lama mereka segera dihancurkan untuk dibangun rumah susun. Pada 26 Agustus 2016 mendatang, mereka akan mengikuti pengundian kios.

"Kalau di sana kiosnya kecil, cuma ukuran 2×1,5 meter. Itu bikin bingung pedagang baju kayak saya, dagangannya mau ditaruh dimana," ujar Izen di Pasar Rumput, Jalan Sultan Agung, Minggu (21/8/2016).

Di bangunan lama, luas kios milik Izen tiga kali lebih luas daripada kios yang akan dia dapatkan kelak. Dia mengatakan, kios di tempat relokasi diberikan berdasarkan nama penyewa di bangunan sebelumnya. Jika di bangunan lama dia menyewa 3 kios atas nama satu orang, maka dia hanya akan diberikan satu kios di tempat yang baru.

"Jadi kita di situ agak dirugikan juga sih. Apalagi, pembangunan rusunnya pasti lama bisa tahunan, jadinya kita di tempat baru itu bisa lima tahunan mungkin ya," ujar Izen.

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh pedagang lain, Emilia. Emilia mengatakan kios yang akan mereka terima memiliki ukuran lebih kecil daripada yang mereka gunakan di bangunan lama. Meski demikian, Emilia tetap menerima kios tersebut.

"Di tempat penampungan kan lebih kecil, cuma memang rapi sih. Ya udah kami terima aja, daripada enggak jualan," ujar Emilia.

Hal lain yang juga menjadi keluhan bagi pedagang adalah mengenai pembagian lantai. Pedagang lain, Rizal, merasa keberatan karena pedagang pakaian ditempatkan di lantai dua gedung sementara, sedangkan pedagang sayur mayur dan daging ditempatkan di lantai dasar.

Padahal, di bangunan yang lama, pedagang pakaian berjualan di lantai dasar bagian depan pasar, sedangkan pasar basah terletak di belakang pasar dan lantai dua.

"Kalau kami di lantai dua, orang abis belanja sayur di bawah juga udah malas naik ke lantai dua kan karena berat bawa sayuran," ujar Rizal.

Meski demikian, mereka bertiga menerima relokasi ini. Rencananya, bangunan lama Pasar Rumput akan dibongkar dan dibangun gedung baru. Di gedung baru tersebut, pasar dan rumah susun akan menjadi satu.


(Baca juga: Akan Dibangun Rusun, Pedagang Pasar Rumput Segera Direlokasi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com