Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Calo Antrean di RSUD Tarakan, Pengantre Datang Pukul 05.00 Dapat Nomor 35

Kompas.com - 26/08/2016, 15:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga Kelurahan Karanganyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, mendatangi Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi di Gedung DPRD, Jumat (26/8/2016). Kedatangannya untuk mengadukan adanya calo nomor antrean di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan.

Warga bernama Eti Herlina (44) itu mengatakan, dia mengetahui adanya calo nomor antrean saat mengantar suaminya, Uhi Permana (45), berobat jalan di rumah sakit tersebut pada Kamis (26/8/2016).

Eni dan suaminya tiba sekitar pukul 05.00. Saat itu, rumah sakit masih sepi. Namun, mereka sudah mendapat nomor antrean ke-35. Eni dan suaminya merupakan pasien peserta program Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Nomor 1 sampai 34-nya ke mana? Yang datang belakangan dan dari jauh-jauh malah dapat duluan," kata Eni.

Menurut Eni, percaloan nomor antrean di RSUD Tarakan sudah berlangsung lama dan kerap dialaminya. Hal tersebut tepatnya sejak suaminya divonis leukemia dan diharuskan kontrol sebulan tiga kali pada dua tahun lalu.

Ia menyebut, pungutan yang harus dibayar pasien jika ingin mendapat nomor antrean awal adalah Rp 50.000-Rp 100.000. Karena tidak mampu, Eni mengaku tidak pernah membayar pungutan tersebut.

"Saya enggak punya uang buat bayar calo, tetapi yang enggak (mau) repot pasti akan mau bayar itu," ujar dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi menilai, kejadian yang Eni alami merupakan tanda kebobrokan dalam pengelolaan layanan kesehatan RSUD. Ia kemudian menyamakannya dengan kasus percaloan kamar yang baru-baru ini diungkapnya.

"Saya sudah rapat dengan Kadis Kesehatan (DKI) dan sampaikan ini. Baru dua hari lalu. Namun, ternyata dapat laporan seperti ini lagi. Artinya kan belum ada tindakan," ujar Pras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com