JAKARTA, KOMPAS.com — Penghuni Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, yang menolak adanya kenaikan iuran pemeliharaan lingkungan (IPL), mengaku diancam akan diputus aliran listriknya oleh pengelola.
"Yang sudah-sudah kita kena denda atau diputus listriknya" kata juru bicara warga, Ade Tedjo Sukmono, saat ditemui di Apartemen Kalibata City, Sabtu (27/8/2016).
(Baca juga: Penghuni Kalibata City: Jadi Nanti Saya Bayar Air Saja Rp 416.000? Tak Masuk Akal!)
Mereka mengaku diancam akan diputus aliran listriknya apabila tidak membayar IPL sesuai dengan besaran yang ditetapkan pengelola.
Menurut Tedjo, pemutusan listrik akibat keberatan terhadap kenaikan IPL ini merupakan tindakan penyimpangan dan sewenang-wenang.
Sebelumnya, Tedjo mengatakan, pengelola menaikkan biaya IPL dengan alasan sebagai biaya tambahan untuk kekurangan pasokan air dari Palyja sejak Januari 2015.
Padahal, kata Tedjo, Palyja sudah menyatakan bahwa gangguan pasokan hanya terjadi selama periode jelang Idul Fitri.
(Baca juga: Keberatan Tarif Air Dinaikkan, Penghuni Apartemen Kalibata City Demo Pengelola)
Menurut Tedjo, pengelola menaikkan biaya IPL dengan dalih telah mendapatkan persetujuan dari pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Apartemen Kalibata City.
Namun, Tedjo menyatakan bahwa warga tidak pernah diikutsertakan dan mengetahui proses pembentukan pengurus P3SRS.
Atas dasar itu, ia menyatakan keputusan untuk menaikkan IPL di Apartemen Kalibata City tidak sah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.