Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toeti Soekarno Gugat Pemprov DKI karena Kesal dan Sakit Hati

Kompas.com - 29/08/2016, 17:54 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Toeti Nozlar Soekarno, warga yang menggugat Pemprov DKI Jakarta terkait sengketa lahan di Cengkareng Barat, Jakarta Barat, merasa terganggu dengan kabar yang menyebut dirinya melakukan penipuan atas kepemilikan lahan tersebut. Hal itu diungkapkan salah satu pengacara Toeti, Taufiq, saat ditemui Kompas.com di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (29/8/2016).

Taufiq mengatakan, setelah sengketa lahan itu mengemuka, warga yang tinggal di sekitar rumah Toeti sering mempertanyakan kabar tersebut. Saat ini Toeti diketahui tinggal di Bandung, Jawa Barat.

Taufiq menuturkan, Toeti merasa nama baiknya tercemar akibat sengketa lahan di Cengkareng Barat. Alasan itulah yang membuat Toeti akhirnya menggugat Pemprov DKI.

"Karena kami sudah tidak bisa membendung berita kiri kanan (tetangga), 'betul nggak, betul nggak?' jadi jalan satu-satunya ke pengadilan. Ada kekeselan, pastilah, sakit perasaanya," ujar Taufiq.

Taufik lalu menyayangkan pernyataan-pernyataan Pemprov DKI khususnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang sering mengatakan bahwa sertifikat milik Toeti terkait lahan di Cengkareng Barat palsu.

"Pemda harus menggugat dulu, selesai dulu baru ber-statement, itu yang benar. Itu pun kami yang gugat duluan," ujar Taufiq.

(Baca: Ahok: Toeti Dapat Tanah Cengkareng Barat dari Mana?)

Ahok mempertanyakan sertifikat lahan yang dimiliki Toeti. Ahok juga ragu terkait batas-batas lahan yang diubah Toeti di dalam gugatannya.

"Dia punya batas dari mana? Di catatan buku kita tidak ada keluarga Toeti pernah beli tanah itu. Dia dapat tanah itu dari mana? Itu yang saya pertanyakan," ujar Ahok (sapaan Basuki) di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (16/8/2016).

Kompas TV Ahok Beberkan Proses Beli Lahan Cengkareng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com