Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan JJ Rizal terhadap Tudingan Ahok soal Dana untuk PDS HB Jassin

Kompas.com - 30/08/2016, 11:10 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejarawan JJ Rizal mencoba menjelaskan kembali mengenai kondisi Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. Hal ini untuk meluruskan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyebut pengelola PDS HB Jassin tidak ingin diambil alih oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DKI Jakarta.

Rizal mengatakan, PDS HB Jassin bukannya tidak mau bergabung dengan BPAD DKI Jakarta.

"Pengurus yayasan mau dan bisa mengerti aturan itu, siap juga mau bergabung dengan BPAD, tetapi ada syarat-syarat yang kemudian diberikan. Ini berat di internal Yayasan PDS HB Jassin," kata Rizal kepada Kompas.com, Selasa (30/8/2016).

Salah satu syaratnya adalah dokumen-dokumen yang disimpan di PDS HB Jassin akan menjadi milik Pemprov DKI. Sementara itu, almarhum Jassin berpesan agar koleksinya tetap menjadi milik pribadinya.

Pemprov DKI hanya membantu dalam segi pengelolaan. Selain itu, kata Rizal, pengelola juga khawatir Pemprov DKI tidak bisa menjaga arsip-arsip itu.

Rizal mengatakan, sebenarnya masalah-masalah tersebut masih bisa didiskusikan antara pengelola dan BPAD DKI.

Rencana penggabungan PDS HB Jassin di bawah BPAD DKI pun sudah dalam pembahasan. Namun, proses pertemuan keduanya dalam membahas rencana penggabungan terkesan lambat.

"Tiap pertemuan orangnya gonta-ganti. Alhasil, bukan matang rencana penggabungan, malahan jalan di tempat. Mengalami involusi alias maju, tetapi tidak berkualitas," ujar Rizal.

Sementara itu, PDS HB Jassin hanya mendapatkan bantuan dana untuk membayar gaji karyawan sebesar Rp 50 juta saja. Gaji karyawan pun masih di bawah UMR. Padahal, PDS HB Jassin membutuhkan dana untuk perawatan dokumen.

"Bantuan dana dari publik tidak mencukupi, sampai memperbaiki AC ruang koleksi saja tidak mampu, padahal itu membahayakan koleksi," ujar Rizal.

"Sampai di sini apakah salah jika dikatakan Pemprov DKI Jakarta abai terhadap aset budaya yang penting dan merupakan warisan berharga dari zaman Bang Ali?" kata Rizal.

Sebelumnya, Ahok geram terhadap Rizal yang mengeluh soal Pemprov DKI yang tidak lagi memberikan dana hibah kepada PDS HB Jassin. Ahok mengatakan, dia sudah menawarkan untuk mengambil alih pengelolaannya. Namun, kata Ahok, mereka menolak.

Ahok mengatakan, dia justru menjaga eksistensi PDS HB Jassin dengan cara memberikan sebagian uang operasionalnya untuk gaji pegawai.

(Lihat, Ahok: JJ Rizal Enggak Usah Sok Deh, yang Gaji Pegawai HB Jassin Tiap Bulan Itu Gua! dan Ahok: Anda Cuma Minta Rp 2 Miliar Terus Pesta Pora? Sorry... )

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com