Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Lurah, Warga Rawajati Tak Dapat Ganti Rugi, kecuali...

Kompas.com - 31/08/2016, 20:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Rawajati Rudi Budianto mengatakan, tidak ada ganti rugi bagi warga Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, yang terdampak penggusuran, kecuali mereka yang dapat menunjukkan sertifikat kepemilikan lahan.

"Kalau ganti rugi zaman dulu ada kayak uang kerohiman, tetapi kalau aturan sekarang enggak ada," ujar Rudi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/8/2016).

(Baca juga: Ini Alasan Permukiman Warga Rawajati Akan Digusur)

Pemerintah hanya memberikan unit hunian di rumah susun untuk ditempati warga sebagai kompensasi.

Kendati demikian, menurut Rudi, warga Rawajati menolak pindah karena Rusun Marunda jauh dari Rawajati.

"Iya, dia maunya (Rusunawa) di Jakarta Selatan, tapi di Jakarta Selatan rusunawa kan enggak ada," ujar Rudi.

Di lain pihak, sejumlah warga RT 09 RW 04, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, membantah menolak direlokasi ke Rusun Marunda karena meminta ganti rugi pemerintah.

Warga juga pesimistis pemerintah akan memberikan ganti rugi.

"Rusunnya kejauhan. Lagi pula dari relokasi yang lain-lain enggak ada ganti rugi," kata Yadi (42), warga RT 09 RW 04, Rawajati, Jakarta Selatan, Rabu.

(Baca juga: Pihak Rusun Marunda Tunggu Kepastian Kesediaan 53 KK Rawajati Direlokasi )

Yadi mengatakan, secara pribadi dirinya tidak menolak direlokasi ke rusun asalkan lokasi rusun tidak jauh seperti Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Hal senada disampaikan Mumun (55), warga RT 09 RW 04 Rawajati. Berkaca dari penggusuran di wilayah lain, lanjut Mumun, Pemprov DKI tidak memberikan ganti rugi.

"Enggak percaya ganti rugi, Kampung Pulo saja enggak diganti. Kalau saya diganti rugi juga enggak mau, maunya tetap di sini," ujar Mumun.

Kompas TV Ahok Akan Tertibkan Kawasan Rawajati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com