Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rawajati Tabur Bunga di Makam Jenderal Nasution

Kompas.com - 31/08/2016, 12:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 09 RW 04 Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, menggelar aksi ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Ziarah ini terkait nasib warga yang terancam digusur.

Dalam ziarahnya, warga Rawajati mengunjungi makam pahlawan nasional Jenderal Besar Abdul Haris Nasution. Aksi warga tersebut berlangsung tenang tanpa orasi karena ada aturan yang melarang hal tersebut di TMP Kalibata.

Tiba di makam Jenderal Besar Nasution, warga berkumpul mengelilingi lalu membacakan doa. Setelah itu menaburi makam dengan bunga dan air mawar.

Kuasa hukum warga Rawajati, Jaya Montais, mengatakan, kaitan gusuran dengan aksi warga berziarah ke TMP Kalibata adalah karena warga tidak punya kesempatan untuk berbicara dengan pemerintah. Warga berdoa agar mendapat semangat untuk menghadapi pemerintah yang berencana menggusur.

"Ini bentuk curahan hati warga, kegelisahan warga yang akan digusur. Selama ini warga sudah berkomunikasi dengan pemerintah tetapi tidak ada respons. Sehingga warga menyampaikan uneg-unegnya di sini," kata Jaya, usai ziarah bersama warga di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2016).

Sekitar 60 rumah dengan jumlah 90 KK warga setempat terancam digusur. Pemukiman warga yang berada di rel kereta api dekat Apartemen Kalibata City itu akan dibongkar. Namun, warga menolak untuk pindah dari lokasi.

"Warga mau tetap di tempat itu saja. Hidup kayak sumula, seharusnya negara memberikan fasilitas sebaik mungkin. Warga juga menolak digusur," ujar Jaya.

Jaya belum tahu alasan pemerintah menggusur. Warga juga menolak direlokasi ke Rusun Marunda.

"Masa orang tinggal di Jakarta Selatan disuruh pindah ke Jakarta Utara," ujar Jaya.

Dari Taman Makam Pahlawan, warga berencana melanjutkan perjalanan ke DPRD DKI dengan bus. Tujuannya agar para wakil rakyat menolong warga setempat dari ancaman penggusuran.

"Kami berharap DPRD merespons," ujar Jaya.

Kompas TV Warga Rawajati Bertahan di Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com