Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Februari 2017

Kompas.com - 02/09/2016, 21:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya menyatakan, cuaca ekstrem yang terjadi‎ di seluruh wilayah Indonesia akan berlangsung hingga Februari 2017. Oleh karena itu, ia berharap warga selalu waspada.

"‎Kami laporkan bahwa kemarau basah ini masih akan terjadi sampai bulan Februari," kata Andi Eka Sakya di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jumat (2/8/2016).

(Baca juga: Skenario Pemprov DKI Hadapi Banjir Jakarta 2016)

Menurut Andi, cuaca ekstrem itu bisa mengakibatkan beberapa hal di setiap daerah di Indonesia, salah satunya adalah majunya awal musim hujan.

"Untuk yang pertama ini, sekitar 70 persen dari seluruh wilayah akan mengalami awal musim hujan yang maju," ujar dia.

Ia mengatakan, akibat cuaca ekstrem dari Agustus hingga November, sedikitnya ada 92,7 persen wilayah di Indonesia yang telah memasuki musim hujan.

Padahal, jika cuaca ekstrem tidak terjadi, 92,7 persen wilayah tersebut belum memasuki musim hujan.

"Tentu saja proses transisi ini perlu diwaspadai dan akan berakibat pada potensi hujan dan longsor," ucap dia.

Dalam acara yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya hujan dan longsor di Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan pemetaan wilayah rawan banjir.

"‎Jadi kita sudah bikin peta daerah rawan banjir. Itu ada 23 kecamatan rawan banjir, kemudian ada 57 Kelurahan dan RW-nya yang rawan itu ada 201 RW‎," ujar Djarot.

(Baca juga: 23 Kecamatan di Jakarta Rawan Banjir)

Menurut Djarot, dengan adanya data itu, pihaknya sudah mendirikan ‎Kampung Siaga Bencana (KSB) sebagai langkah antisipatif menanggulangi bencana banjir.

Kompas TV Jelang Musim Hujan, Begini Antisipasi Pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com