Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

73 Siswa di SMAN 15 Tangerang Terpaksa Belajar di Laboratorium karena Gedung Sekolah Miring dan Retak

Kompas.com - 09/09/2016, 14:12 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Sebanyak 73 siswa di SMA Negeri 15 Kota Tangerang belajar di laboratorium karena gedung sekolah miring dan retak. Puluhan siswa itu berasal dari dua kelas, 37 orang dari kelas XII IPS 1 dan 36 orang dari kelas XII IPA 5.

"(Siswa-siswa di) dua kelas itu terpaksa pindah belajar di laboratorium bahasa dan kimia karena kelasnya sangat bahaya," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMAN 15 Kota Tangerang, Khudaeri, kepada Kompas.com di Tangerang, Jumat (9/9/2016).

Dua kelas itu berada di sisi kiri Gedung RA Kartini di SMAN 15 Kota Tangerang. Kelas XII IPS 1 berada di lantai satu, sedangkan kelas XII IPA 5 berada di lantai bawah. Saat sekolah disambangi, kemiringan sudah mulai terasa di bagian luar kelas.

Lantai di luar kelas tampak naik. Sementara itu, retak di dinding kelas juga terlihat.

Melihat kondisi berbahaya itu, akhirnya pihak sekolah memutuskan untuk memindahkan kegiatan belajar mengajar ke laboratorium. Namun, perpindahan siswa ke laboratorium juga berdampak pada kegiatan belajar mengajar kelas lainnya.

Sebab, siswa lainnya yang juga ingin praktik di laboratorium harus bergantian dengan dua kelas pindahan tersebut.

"Kan guru harus tetap mengajar agar bisa sampai target dan sertifikasi," ungkap Khudaeri.

Sementara itu, Winda Apriliani (17), siswi kelas XII IPS 1, mengungkapkan sangat khawatir dengan bangunan RA Kartini. Pasalnya, bangunan itu berisiko roboh bila terus dipakai. Beruntung, katanya, ia tak lagi belajar di ruang kelas tersebut.

"Di sana miringnya sangat terasa. Apalagi kalau duduk, itu pasti miring ke kiri," kata Winda yang sudah sejak kelas XI menempati ruang kelas tersebut.

Siswi lainnya, Darsinta (17), mengungkapkan, imbas kemiringan itu, kegiatan belajarnya menjadi terganggu. Sebab, ia harus menempati laboratorium bahasa sebagai tempat sementara. Namun, ia bersyukur tidak lagi menempati ruang kelas dengan bangunan miring tersebut.

"Takutnya kalau roboh, ada korban kan," katanya. (Baca: Sering Terendam Banjir, Gedung SMA Negeri 15 Kota Tangerang Miring dan Retak)

Darsinta berharap, bangunan sekolahnya bisa segera direhabilitasi sehingga para siswa tidak merasa terganggu saat kegiatan belajar mengajar.

Kompas TV Angin Kencang Robohkan Gedung Sekolah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com