Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir "Odong-odong" Ditangkap karena Dilaporkan Memerkosa Gadis 18 Tahun

Kompas.com - 14/09/2016, 14:55 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Junaedi (29), warga Jalan Lontar, Koja, Jakarta Utara, ditangkap jajaran kepolisian Koja, Jakarta Utara. Junaedi dilaporkan karena diduga memerkosa TLM (18).

Kapolsek Koja Kompol Supriyanto mengatakan, penangkapan Junaedi berawal dari laporan orangtua TLM, ESR. ESR melapor bahwa TLM mengaku diperkosa Junaedi.

Kepada ESR, TLM menceritakan kejadian yang menimpanya. Saat itu, dia bertemu dengan Junaedi di daerah Kelurahan Tugu Utara.

Junaedi yang merupakan sopir odong-odong mengajak TLM jalan-jalan Kota Tua. Saat sampai di Kota Tua, Junaedi memperlihatkan video porno kepada TLM sambil melakukan perbuatan yang tak pantas.

Junaedi kemudian mengajak TLM untuk pulang ke rumahnya. Setelah sampai di rumah, sekitar pukul 24.00 WIB, Junaedi mengajak TLM untuk berhubungan badan. Namun, TLM menolak.

Mendapat penolakan dari TLM, Junaedi menarik TLM ke kamar mandi. Dia mendorong TLM hingga terjatuh ke lantai.

"Korban tidak mau, tapi pelaku memaksanya. Saat di kamar mandi, di situ pelaku melakukan pemerkosaan," ujar Supriyanto di Jakarta Utara, Rabu (14/9/2016).

Perlakuan Juanedi terhadap TLM kembali dilakukannya pada Kamis (8/9/2016). Saat itu, TLM tak sengaja berpapasan dengan Junaedi di salah satu gang dekat rumah Junaedi. Junaedi kemudian memaksa TLM ke rumahnya.

"Saat itu pelaku kembali melakukan aksinya. Dia kembali memaksa korban," ujar Supriyanto.

Tak terima dengan perlakuan Junaedi, TLM mengadu ke orangtuanya. Mendengar pengakuan TLM, orangtuanya mendatangi rumah Juanedi dan mengamankannya.

Orangtua TLM langsung menghubungi Polsek Koja. Saat ini, Junaedi dan TLM masih dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com