Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taksi "Online" di Jakarta Diberi Kesempatan Uji Kir hingga Akhir September

Kompas.com - 15/09/2016, 17:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta menetapkan jangka waktu pengujian angkutan umum berbasis aplikasi (taksi online) dibatasi hingga sampai akhir September 2016.

Kepala Dishubtrans DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, pada pengujian kali ini, angkutan umum berbasis aplikasi diberi waktu untuk datang ke tempat pengujian kendaraan bermotor (PKB) setiap hari Minggu mulai pukul 07.30-15.00 WIB.

"Pada setiap pengujian dikenakan biaya PKB sebesar Rp 87.000 per kendaraan ditambah biaya administrasi Bank DKI sebesar Rp 5.000 per kendaraan," kata Andri di Balai Kota, Kamis (15/9/2016).

Menurut Andri, ada tiga PKB yang bisa didatangi untuk menjadi tempat pengujian kir, yakni PKB Pulogadung di Jakarta Timur, Ujung Menteng di Jakarta Timur, dan Cilincing di Jakarta Utara.

Beberapa persyaratan yang harus dilengkapi kendaraan yang akan melakukan pengujian adalah sudah terdaftar di Kementerian Perhubungan sebagai angkutan sewa berbasis aplikasi; domisili kepemilikan kendaraan (STNK) berada di wilayah Provinsi DKI Jakarta; dan setiap pengemudi melampirkan fotocopy STNK.

"Pendaftaran dilakukan melalui koperasi masing-masing. Sudah ada contact person-nya masing-masing untuk Uber, Grab, dan Go-Car," kata Andri.

Data Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta per Agustus 2016 menyebutkan dari 5.003 unit mobil yang dijadikan sebagai layanan taksi online, baru 1.512 unit yang sudah menjalani pengujian kendaraan bermotor (kir). Dengan demikian masih ada 3.482 kendaraan yang belum diuji kir.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi taksi online mengikuti uji kir. Salah satunya kekhawatiran pemilik kendaraan akan anjloknya nilai jual kendarananya. Selain itu, pemilik kendaraan tak bersedia kendaraannya diberikan tanda uji kendaraan berupa pengetokan nomor kendaraan pada sasis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com