Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cagub-Cawagub DKI yang Tersandung Narkoba Akan Gugur Ikut Pilkada

Kompas.com - 25/09/2016, 12:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang terbukti menggunakan narkoba terancam gugur di Pilkada DKI Jakarta 2017. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Sumarno, saat menyambangi kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) di Cawang, Jakarta Timur, Minggu (25/9/2016).

Hari ini tiga pasangan calon yang ikut maju di Pilkada DKI 2017 mengikuti tes narkoba di BNN, sebagai salah satu persyaratan. Sumarno mengatakan, apabila ada calon yang positif menggunakan narkoba akan dibatalkan keikutsertaannya dalam pilkada.

"Nanti kalau ada salah satu pasangan tidak memenuhi syarat (positif narkoba), bisa membatalkan pencalonan," kata Sumarno, Minggu siang.

(Baca: Pertemuan Tiga Pasangan Cagub-Cawagub DKI Bikin Teduh Hati)

Sumarno mengatakan, tes narkoba bersama BNN ini sesuai dengan aturan KPU. Pasangan calon di Pilkada DKI harus memenuhi tiga syarat, yakni sehat jasmani, rohani, dan narkotika.

Bila ada temuan paslon yang positif narkoba, KPU akan merekomendasikan partai untuk mengganti calon tersebut.

"KPU akan menginformasikan kepada parpol pengusung untuk mengganti calon lain. Dia (kalau positif) pasti tidak melanjutkan proses pencalonannya," ujar Sumarno.

Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi mengatakan, kalau ada paslon yang positif, akan dilakukan assessment atau penilaian. Apakah yang bersangkutan berstatus positif dalam kaitan pidana atau pengobatan medis. Namun, Slamet yakin tiga paslon yang ada tidak tersandung masalah narkoba.

(Baca: Cerita di Balik Foto "Wefie" Tiga Pasangan Bakal Cagub dan Cawagub DKI)

"Kalau (bermasalah) hukum, nanti di assessment, apa terlibat jaringan atau masalah penggunaan. Tapi saya enggak mau berandai-andai," ujar Slamet.

Rencananya, BNN akan menggunakan metode pemeriksaan rambut dan urine kepada tiga paslon yang akan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, tidak diumumkan BNN, tetapi oleh KPU DKI. Hasil pemeriksaan diserahkan ke KPU DKI tanggal 28 September 2016 mendatang.

Kompas TV Sandiaga "Video Selfie" Bareng Para Cagub-Cawagub DKI 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com