TANGERANG, KOMPAS.com - Gedung mangkrak milik Panin Bank di Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan, akan diberikan pemberat yang berisi pasir dan air di salah satu lantainya. Hal itu dilakukan dalam rangka persiapan pembongkaran gedung yang rencananya dilaksanakan pada Jumat (14/10/2016) pekan depan.
"Kami kan enggak pakai dinamit, jadi ada teknik-teknik khusus. Jadi, kami akan kasih pemberat yang isinya pasir sama air dengan total berat 25 ton di bagian paling atas gedung, biar jatuhnya itu lurus ke bawah, enggak roboh ke depan atau ke samping," kata Project Manager PT Wahana Infonusa, Ari Yudhanto, kepada Kompas.com, Selasa (4/10/2016).
PT Wahana Infonusa merupakan kontraktor yang ditunjuk pihak Panin Bank untuk membongkar gedung tersebut. Selain meletakkan pemberat, pihaknya juga menggunakan sejenis cairan kimia yang berfungsi melemahkan struktur gedung di beberapa bagian. Cairan kimia yang dimaksud akan dimasukkan dengan cara mirip dengan disuntik atau melubangi beberapa tiang penopang bangunan.
"Kami sudah perhitungkan, lubang buat masukkin cairannya berdiameter antara 70 sampai 80 sentimeter dengan kedalaman lubang sampai 30 sentimeter," tutur Ari.
(Baca: Persiapan Belum Matang, Pembongkaran Gedung Panin di Bintaro Ditunda)
PT Wahana Infonusa juga telah menyiapkan beberapa alat berat, seperti crane dan wrecking ball, di lokasi. Penggunaan wrecking ball akan menyesuaikan kondisi di lapangan dan tidak akan jadi prioritas utama, mengingat sudah ada pemberat dan langkah pelemahan dengan cairan kimia.
"Kondisi gedung yang sudah tua membuat beberapa bagiannya sudah rapuh duluan. Kami khawatir kalau dihantam pakai wrecking ball justru akan membahayakan, takut nyangkut," ujar Ari. Bangunan yang berumur lebih kurang 21 tahun itu belum pernah digunakan sama sekali oleh pihak Panin Bank sejak dibangun pada tahun 1995.
Berdasarkan sejumlah pertimbangan, Panin Bank memutuskan agar gedung tak berpenghuni itu dibongkar seluruhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.