Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Cara Ini Gedung Panin yang Mangkrak di Bintaro Akan Dibongkar

Kompas.com - 09/09/2016, 20:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Wahana Infonusa selaku kontraktor pelaksana pembongkaran Gedung Panin Bank yang bagiannya sempat roboh di Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan, telah membuat garis besar persiapan dan pelaksanaan pembongkaran.

Menurut Project Manager PT Wahana Infonusa Ari Yudhanto, pembongkaran gedung ini akan mengombinasikan sejumlah metode, mulai dari penggunaan alat berat, hingga pemberian cairan kimia khusus. 

"Metode pembongkarannya ini kombinasi, antara penggunaan crane yang ada wrecking ball-nya dengan pelemahan struktur pada bagian balok pelat lantai, pengeboran beton, pemberian chemical khusus, serta pemasangan sling baja untuk menarik dan mengontrol arah jatuhnya material," kata Ari, Jumat (9/9/2016).

(Baca juga: Gedung Panin di Bintaro Jadi Bangunan Pertama yang Dirobohkan secara Resmi di Indonesia)

Wrecking ball pada crane yang digunakan saat pembongkaran gedung tersebut tidak semata-mata langsung menghantam bangunan hingga roboh.

Pihak kontraktor harus melemahkan bagian bangunan dengan cairan kimia terlebih dahulu.

Pihak kontraktor juga memperhitungkan dampak pembongkaran gedung itu terhadap lingkungan sekitar, terutama debu dan getaran dari bangunan yang roboh.

Untuk meminimalkan debu, menurut Ari, pihaknya akan memasang jaring pengaman di sekeliling area gedung setinggi enam meter.

"Sedangkan soal mengurangi dampak getaran, petugas kami akan membuat parit dilatasi. Paritnya itu lebar dan dalamnya satu meter, enggak dibuat di luar, tetapi masih di dalam area gedung," tutur Ari.

Ia menyampaikan, tahapan itu harus dilalui karena mereka sepakat dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk tidak menggunakan peledak dalam membongkar gedung.

Penggunaan peledak seperti beberapa pembongkaran di luar negeri dianggap memiliki dampak yang lebih berbahaya terhadap lingkungan sekitar.

Pada waktu pelaksanaan pembongkaran tanggal 4 Oktober 2016 nanti, area radius 100 sampai 150 meter dari lokasi akan diamankan.

Arus lalu lintas juga akan diatur sedemikian rupa oleh pihak Polres Tangerang Selatan bersama Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Tangerang Selatan.

"Dari kami, kontraktor, minta waktu gedung dibongkar, satu lajur di fly over dekat sana dikosongkan, supaya pelaksanaan bisa tetap aman. Saya berharap, pada hari H nanti, semuanya bisa lancar, dan cuacanya juga mendukung, karena sekarang sudah mulai masuk musim hujan," ujar Ari.

(Baca juga: Mengapa Gedung Panin yang Roboh di Bintaro Tak Ditempati Belasan Tahun?)

Sebelumnya, gedung tersebut sudah sempat dibongkar oleh pekerja suruhan Panin Bank pada Juni 2016.

Namun, diduga karena tidak menempuh cara yang benar, salah satu bagian gedung tiba-tiba roboh dan membuat kepulan asap serta suara yang sangat keras di sekitar lokasi.

Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, Panin Bank mendapat teguran dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan karena dianggap menyalahi aturan dan membahayakan kondisi sekitar.

Hingga akhirnya, kedua belah pihak sepakat membongkar gedung sesuai dengan aturan yang berlaku dan turut melibatkan konsultan serta ahli bangunan gedung.

Kompas TV Polisi Masih Selidiki Penyebab Runtuhnya Gedung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com