Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Pungli Pemasangan Sambungan PDAM di Kabupaten Tangerang

Kompas.com - 13/10/2016, 11:54 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Praktik pungutan liar masih terjadi di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR). PDAM Tirta Kerta Raharja merupakan pemasok air bersih di Kabupaten Tangerang.

Praktik pungutan liar terjadi saat warga ingin memasang sambungan baru air dari PDAM. Tur, salah satu warga di Kutabaru, Kabupaten Tangerang, menceritakan pengalamannya menjadi korban praktik pungutan liar tersebut di PDAM TKR.

Tur mengaku pernah mendatangi kantor cabang PDAM TKR di Pasar Baru untuk pemasangan sambungan baru. Ia kemudian bertemu salah satu oknum pegawai PDAM TKR yang bertugas di loket.

"Saya pertama kali langsung disuruh daftar, ngisi buku waiting list dulu. Bukunya kayak buku catatan gitu. Bukan buku resmi," kata Tur, kepada Kompas.com, di Tangerang, Kamis (13/10/2016).

Di dalam buku itu, kata Tur, warga yang ingin memasang sambungan baru harus menuliskan nama, alamat dan nomor telepon. Tur diminta mengisi buku tersebut dengan alasan agar mudah dihubungi saat sambungan air akan dipasang.

Oknum itu, lanjut Tur, langsung memberitahu biaya untuk pemasangan sambungan baru adalah sebesar Rp 1,5 juta. Padahal, biaya resmi pemasangan baru sambungan PDAM TKR sebesar Rp 1.206.000.

"Pokoknya dia bilang segitu saja untuk semua," sambung Tur.

(Baca: Kapolda Metro Jaya: Ada Pungli, Segera Laporkan ke Saya!)

Tur lalu menunggu hingga dua bulan. Setelah itu ia dihubungi untuk pemasangan sambungan baru PDAM. Ia pun diminta datang ke PDAM TKR cabang Pasar Baru untuk melunasi biaya pemasangan sambungan baru.

Saat datang untuk melunasi biaya pemasangan ke PDAM TKR, Tur berhalangan hadir dan diwakili istrinya, Kar.

Setibanya di sana, Kar langsung menuju ke loket dan ia diminta membayar Rp 1,5 juta.

"Saya kasih Rp 1,3 juta, tapi dia tetap bilang maunya Rp 1,5 juta," ujar Kar.

Akhirnya Kar tetap membayar Rp 1,5 juta sesuai tarif yang disebutkan petugas di loket. Namun bukti pembayarannya hanya menggunakan kwitansi biasa, bukan kwitansi resmi dari PDAM TKR.

Kompas.com lalu menelusuri penuturan Tur dan Kar ke PDAM TKR cabang Pasar Baru, Kamis (13/10/2016). Saat tiba di PDAM TKR, warga yang ingin memasang sambungan baru memang diarahkan ke loket pembayaran.

Di sana Kompas.com bertemu dengan M, petugas jaga di loket PDAM TKR. M lalu memberitahu biaya pemasangan sambungan baru setelah mengetahui alamat rumah yang akan dipasang sambungan PDAM.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com