Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuka Lintas Agama Ingin Pilkada Aman

Kompas.com - 15/10/2016, 12:55 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

Sumber ANTARA

JAKARTA, KOMPAS.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan para pemuka lintas agama ingin prosesi Pilkada 2017 berlangsung dengan aman, berkeadaban dan menyatukan bangsa.

"Intinya adalah bagaimana agar kehidupan kerukunan hidup antarumat beragama bisa kita jaga, pelihara, rawat dengan baik," kata Lukman usai memimpin pertemuan dengan para pimpinan majelis agama dan tokoh agama di kantornya Jakarta, Jumat.

Hadir dalam pertemuan tersebut pemuka agama dan tokoh nasional seperti dari MUI, NU, Nahdlatul Ulama, Matakin, Walubi, KWI, PGI dan ormas keagamaan lainnya.

Keinginan pilkada aman, kata Lukman, adalah wajar karena Indonesia terdiri dari masyarakat yang beragam dan rentan terjadi gesekan serta perselisihan hanya karena berbeda pandangan antara yang satu dengan lainnya.

Apalagi saat ini, lanjut dia, Indonesia sedang berada dalam fase tensi panas politik dalam pilkada yang terjadi di berbagai daerah.

"Di sinilah sebagai bangsa yang religius, agama harusnya bisa menjadi faktor positif dalam upaya menjaga kebersamaan, kesatuan dan persatuan bangsa. Jangan agama dijadikan untuk merusak kerukunan dan keberagaman bahkan mengancam integritas keutuhan bangsa," katanya.

Lukman mengatakan para pemuka lintas agama dalam pertemuannya pada Jumat sepakat agar agama dijadikan sesuatu yang positif atau bukan dipakai untuk memecah belah bangsa yang akan mengarungi pilkada serentak tahun 2017.

Agama, kata dia, harus digunakan untuk menumbuhkan kesadaran agar Indonesia mampu menjaga persaudaraan, menebarkan kemaslahatan, kemanfaatan, menimbulkan kesejahteraan dan perdamaian.

"Kami imbau untuk menjadikan agama sebagai hal positif, untuk hal-hal yang sifatnya promotif, bukan konfrontatif. Jadi jangan menggunakan agama untuk menjelekkan, mendiskreditkan dan hal-hal negatif," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com