Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

156 Orang Lolos Seleksi Mengelola RPTRA di Jaksel

Kompas.com - 19/10/2016, 17:20 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) Kota Jakarta Selatan Kelik Miyarto mengatakan seleksi pengelola RPTRA sudah rampung dan 156 orang yang dinyatakan lolos akan bekerja di 26 RPTRA di Jakarta Selatan.

Kelik menyebut para pelamar memiliki kemampuan mumpuni dan jenjang pendidikan tinggi sehingga tak ada yang harus mengulang tes.

"Bahkan ada kemarin dokter yang melamar. Dia dokter umum yang ingin melanjutkan spesialis," kata Kelik, Rabu (19/10/2016).

(Baca: Pelamar Pengelola RPTRA Membeludak, Termasuk Lulusan S-2)

Dokter yang melamar itu, kata Kelik, akhirnya tidak lolos seleksi sebagai pengelola RPTRA karena dikhawatirkan kesibukan di RPTRA mengganggu pendidikan dokter tersebut.

Pasalnya, pengelola RPTRA minimal harus siaga sejak pukul 05.00 saat banyak warga berolahraga, dan hingga warga selesai berekreasi pada pukul 22.00. Kelik menuturkan, meski tidak menjadi pengurus, dokter itu akan tetap bekerja untuk RPTRA Pejaten Barat.

"Dia bilang tidak apa-apa tidak masuk dalam struktur dan tidak digaji, namun dia keukeuh ingin mengabdikan kemampuannya untuk RPTRA, jadi dia nanti akan siap ketika ada yang butuh dokter," ujar Kelik.

Kelik mengatakan, formasi pengelola RPTRA di Jakarta Selatan 40 persen diisi oleh profesional berpendidikan D3, S1, dan S2. Sementara 60 persen diisi oleh mereka yang aktif di kegiatan sosial seperti Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

"Mereka (PKK) ini kan memang jiwa sosialnya tinggi, apa salahnya kalau selama ini mereka aktif tapi tidak dibayar, sekarang mereka tetap melakukan kegiatannya tapi dibayar," ujar Kelik.

(Baca: Banyak Lulusan S-2 Berminat Jadi Pengurus RPTRA dan Bersedia Digaji Sesuai UMP)

Para pengelola ini merupakan pegawai kontrak yang digaji dengan besaran UMP DKI Jakarta dan tidak menjadikan pengelolaan RPTRA sebagai sumber utama mencari nafkah.

Dari ratusan wawancara, Kelik mengaku menemukan motivasi utama para pelamar adalah ingin mengabdikan diri secara sosial.

Jakarta Selatan memiliki 26 RPTRA, dua di antaranya dari CSR. Kelik mengatakan pihaknya kini tengah mencari titik lain untuk mewujudkan satu RW satu RPTRA.

"Sudah ada warga yang mulai menawarkan menjual lahannya untuk dijadikan RPTRA. Mungkin di APBD tahun depan kami ajukan anggaran pembelian lahannya," ujar Kelik.

Kompas TV Ahok Resmikan RPTRA Cipinang Besar Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com