Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Meet and Greet" Ahok dengan Penggemar Ciliknya

Kompas.com - 26/10/2016, 19:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sore hari di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/10/2016), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menandatangani revisi perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi.

Usai acara, dia dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melakukan wawancara bersama dengan wartawan.

(Baca juga: Wali Kota Bekasi: Komunikasi dengan Ahok Cepat Sekali Responsnya)

Sedianya, Basuki kembali ke ruang kerjanya setelah acara itu selesai. Namun, ternyata ada puluhan penggemarnya yang sudah menunggu di belakang.

Penggemar Basuki yang datang kali ini bukan ibu-ibu atau anak muda seperti biasanya, melainkan bocah kelas 4 SD yang bersekolah di SD Yasporbi di Pasar Minggu.

Awalnya, mereka dan para orangtua mengajak Basuki atau Ahok untuk berfoto bersama. Mereka berpose dengan mengancungkan jempol.

Salah seorang orangtua siswa mengajak Ahok untuk berfoto dengan pose dua jari.

"Wah jangan begitu gayanya, kan belum kampanye he-he-he," ujar Ahok menolak dengan halus.

Setelah berfoto bersama, anak-anak kecil itu diberi kartu nama oleh staf Ahok.

Kartu nama itu merupakan kartu nama yang biasa diberikan Ahok setiap bertemu dengan warga.

Kartu nama berwana putih itu berisi nomor-nomor yang bisa dihubungi jika ingin melaporkan sesuatu kepada Ahok.

Biasanya, warga yang bertemu dengan Ahok akan berebut untuk selfie. Namun, kali ini tidak. Anak-anak itu tidak membawa handphone yang digunakan untuk berfoto bersama Ahok.

Sebagai gantinya, mereka berebut untuk meminta tanda tangan Ahok di kartu nama yang mereka dapat.

(Baca juga: Ahok Titip Pesan ke Plt Gubernur DKI, Jangan Ada Gesekan dengan Bekasi)

Ajudan Ahok lantas mengatur anak-anak itu untuk membuat satu barisan. Situasi ini mirip suasana meet and greet dan sesi tanda tangan antara penulis dan pembacanya.

Satu per satu anak-anak itu menyerahkan kartu nama yang mereka dapat kepada Ahok.

Kemudian, Ahok akan menandatangani bagian belakang kartu nama itu. Anak-anak yang telah memperoleh tanda tangan itu kemudian keluar barisan dengan wajah berseri-seri.

Kompas TV Ahok Tak Setuju Plt Gubernur Ikut Tetapkan APBD

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com