Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Paparkan Konsep soal Tenaga Medis Keliling

Kompas.com - 03/11/2016, 21:35 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, banyak mendapat masukan tentang peningkatan layanan kesehatan setelah seharian menemui warga di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (3/11/2016).

Setelah menampung usul dari warga, Anies menceritakan konsepnya tentang membuat tenaga medis keliling.

"Dengan menambah tenaga medis, harapannya bisa menjangkau masyarakat. Secara teori, sekarang pun bisa keliling, tetapi jumlahnya enggak sepadan, antara jumlah penduduk dengan jumlah tenaga medisnya," kata Anies kepada pewarta di Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan Tamansari.

Dasar dari konsep ini dinilai sederhana, yakni banyak warga yang kesulitan untuk berobat ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat karena kendala fisik. Keberadaan tenaga medis keliling diharapkan bisa membantu mereka yang kesulitan, bahkan untuk berjalan sekalipun.

"Saya temukan di banyak tempat, ketemu orang tua yang sama sekali tidak bisa gerak. Jadi intinya, tenaga medisnya yang keliling," tutur Anies.

Jika konsep ini bisa terlaksana, fokus Anies untuk pelayanan tenaga medis keliling pertama-tama adalah kawasan padat penduduk dengan tingkat ekonomi rendah. Pertimbangannya, di tempat-tempat seperti itu yang biasanya banyak ditemui masalah kesehatan dan kebersihan.

"Mereka juga banyak yang minta (mobil) ambulans. Adanya ambulans tentu baik, tapi yang harus kita lakukan pertama-tama adalah pencegahan penyakitnya," ujar dia. (Baca: Anies Ingin Siapkan Dokter Spesialis di Sejumlah Puskesmas)

Terkait dengan sumber daya manusia untuk tenaga medis keliling, menurut Anies, akan diatur dengan model perjanjian kerja. Model perjanjian kerja ini diatur dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara dan dinilai berbeda dengan status PNS (pegawai negeri sipil) atau pegawai kontrak pihak ketiga.

"Tim pakar kami sedang me-review praktik di beberapa negara, praktik penanganan kesehatan di daerah padat penduduk. Kesimpulan sementara kami, kalau terus menunggu, problem sudah terlanjur buruk baru sampai ke fasilitas kesehatan. Padahal yang dibutuhkan itu tindakan promotif dan preventif. Itu bisa dibangun dengan membiasakan hidup sehat," sebut Anies.

Kompas TV Anies Baswedan Berjanji Adakan Festival Bunga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com