Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pekayon, Seorang Guru Sampaikan Keluhan kepada Anies

Kompas.com - 06/11/2016, 17:21 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP), Abay, menyampaikan keluhannya saat calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, datang ke Kelurahan Pekayon, Jakarta Timur, Minggu (6/11/2016).

Abay mengungkapkan, sejak 2015, mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta (PLKJ) tak lagi diajarkan di sekolahnya.

Alasannya, karena guru yang mengajar mata pelajaran tersebut tidak akan mendapat sertifikasi lantaran mata pelajaran itu tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan guru yang mengajarkannya.

Padahal, kata Abay, pelajaran tersebut sangat penting untuk memberikan pengetahuan tentang kebudayaan Jakarta khsusunya budaya betawi.

"Bapak bisa menanggapi atau bisa jadi pelajaran mulok (muatan lokal). Anak-anak sekarang tahunya maskot Jakarta itu Monas, padahal maskot Jakarta itu elang gondol sama salak condet," ujar Ubay.

(Baca: Anies Ingin Perbanyak Sumur Resapan untuk Atasi Banjir di Jakarta)

Menjawab keluhan Abay, Anies menyebut saat dirinya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pihaknya telah membahas masalah pendidikan guru dan pelajaran yang diajarkan.

Namun, pembahasan tersebut masih belum rampung. Aturan itu, kata Anies, membuat program belajar mengajar menjadi kaku.

"Guru-guru bahkan tidak bisa mengajar karena adanya linearitas dan sertifikasi. Kami akan perhatikan Pak, itu masalah sangat penting," ujar Anies.

Di Kelurahan Pekayon, Anies juga menjelaskan program-program peningkatan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Salah satunya dengan menerapkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Jakarta.

Kompas TV Anies Janji Penataan Padat Penduduk dengan Dialog
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com