Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Rapat Tertutup Bersama Ahok-Djarot, PDI-P Sebut Sekarang Saatnya "Perang"

Kompas.com - 20/11/2016, 16:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta menggelar rapat konsolidasi tertutup bersama pasangan calon gubernur-wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat.

Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menjelaskan, rapat ini akan membahas strategi kampanye dan pemenangan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Apalagi sekarang sudah waktunya 'perang', apalagi di lapangan banyak terjadi penolakan penolakan yang sebetulnya bukan warga masyarakat di wilayah yang didatangi oleh paslon kami," kata Prasetio, di Kantor DPD PDI-P DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (20/11/2016).

Selain membahas strategi dan penolakan kampanye, Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot itu menjelaskan rapat konsolidasi ini akan membahas saksi. PDI-P melatih saksi yang akan mengawasi di tiap tempat pemungutan suara (TPS) di ibu kota. (Baca: Timses Anggap Penghadangan Ahok-Djarot sebagai Penistaan Demokrasi)

Selain Prasetio, terlihat pula politikus PDI-P Masinton Pasaribu. Ia menjelaskan, rapat ini diselenggarakan dalam rangka memperkuat mesin partai untuk pemenangan Ahok-Djarot.

"Yang utama adalah kami menyusun program-program kerja ke masyarakat. Mematangkan konsolidasi organisasi partai dan juga nanti bisa bekerja di tengah-tengah masyarakat untuk memenangkan Ahok-Djarot," kata Masinton.

Politisi PDI-P lain yang menghadiri rapat konsolidasi seperti Gembong Warsono, Charles Honoris, Petra Lumbuun, Yuke Yurike, dan lain-lain. Sekitar pukul 14.00 WIB, Ahok sudah tiba di lokasi. Sementara Djarot belum tiba di lokasi.

Kompas TV Polisi Tegaskan Aksi Penghadangan Kampanye Melanggar UU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com