Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Punya Cara Sendiri dalam Menata Kota Jakarta

Kompas.com - 10/12/2016, 19:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono berbicara mengenai masalah penataan kota.

Menurut Agus, ia memiliki perbedaan dengan kebijakan sekarang dalam hal memindahkan warga dari suatu tempat.

Agus mengatakan, ia akan menggunakan cara yang humanis. Cara itu yakni dengan mendengarkan aspirasi masyarakat sebelum membuat keputusan.

"Kita akan dialog interaktif dan intensif. Ini jadi kekuatan pembangunan Jakarta bagaimana masyarakat terlibat langsung," kata Agus di sela kampanye di Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (10/12/2016).

Agus mengaku pihaknya tak ingin menentukan suatu kebijakan tanpa mempertimbangkan aspirasi warga.

"Kita tidak ingin seolah-olah ini paling baik untuk masyarakat. Tapi mereka sendiri tidak menganggap itu paling baik," ujar Agus.

Baca juga: Curhat Warga kepada Agus soal Penggusuran di Pedongkelan

Ditanya terkait cara menata wilayah yang terkena program pembangunan atau berada di lahan pemerintah, Agus menyatakan akan dilakukan dengan cara dialog.

Misalnya, di kawasan RW 16 Kayu Putih yang ia kunjungi itu ada warga yang telah tinggal selama 30 hingga 40 tahun di tanah milik sebuah BUMD di Pemprov DKI. Ia akan melakukan pendekatan dengan warga dimaksud namun tetap dengan mengedepankan koridor hukum yang berlaku.

"Tapi saya masih menyakini banyak hal, banyak cara duduk bersama kita mengajak para wakil rakyat juga untuk komunikasi, pada akhirnya bisa menempatkan mereka di hunian yang lebih layak tapi tidak harus dicabut dari habitatnya," ujar Agus.

Soal legalitas lahan di Jakarta, lanjut Agus, juga sedang dipelajarinya. Agus akan memetakkan lahan mana yang masih bermasalah dengan hukum.

"Dan, tentu kita ingin hadirkan solusi-solusi tanpa harus menambah permasalahan sosial," ujar Agus.

Kompas TV Agus Berupaya Tambah Basis Pendukung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com