Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Terbakarnya Bus Transjakarta di Cawang Berhasil Diidentifikasi

Kompas.com - 14/12/2016, 18:33 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Penyebab terbakarnya bus Transjakarta merek Ankai berhasil diidentifikasi jajaran direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Bus tersebut terbakar di dekat Halte Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Dari hasil identifikasi diketahui bus Transjakarta tersebut terbakar akibat permasalahan perkabelan di bagian dashboard.

Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono mengatakan bahwa identifikasi dilakukan dengan menggandeng beberapa pihak. Di antaranya Indonesia Infrastructure Initiative (INDII), produsen Ankai dan sejumlah agen tunggal pemegang merk (ATPM).

"Bus yang terbakar itu terindikasi sebagian wiring (perkabelan) tidak sempurna. Ada satu sambungan kabel yang mengakibatkan arus pendek," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Budi melanjutkan, di seluruh bus gandeng merek Ankai juga terdapat pemanas ruangan. Padahal sistem pemanas itu tidak umum dipakai pada bus-bus di Indonesia.

"Memang harus ada peninjauan ulang terhadap bus gandeng merek Ankai ini," ujar dia.

(Baca: Sumarsono: Bus Transjakarta Terbakar Jangan Dianggap Enteng)

Menurut Budi, setelah kejadian tersebut, pihaknya langsung menarik seluruh bus dengan merek yang sama, baik gandeng maupun single. Total bus yang ditarik yakni 66 unit terdiri dari 30 bus gandeng dan 36 bus tunggal.

Ia menekankan, kasus seperti ini hanya terjadi pada bus gandeng dan tidak ditemukan pada bus tunggal. Selain bus merek Ankai, pihaknya juga memeriksa bus merk Zhong Tong dan Yu Tong, namun tidak ditemukan masalah serupa.

"Pemeriksaan terhadap semua armada ini sebagai langkah preventif. Kami cek wiring di bus lainnya," ucapnya.

Budi menambahkan, khusus untuk 66 unit bus merek Ankai belum bisa dioperasikan hingga beberapa bulan ke depan. Karena akan dilakukan perbaikan pada bagian perkabelan.

"Kira-kira butuh waktu satu sampai dua bulan ke depan," ucap Budi.

Seperti diketahui pada 1 Desember 2016 lalu, bus Transjakarta dengan nomor body 054 bermerek Ankai tiba-tiba terbakar di dekat halte BNN, Cawang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Kompas TV Bus Baru Akan Digunakan di Luar Bus Transjakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com