Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Vonis Buni Yani Bisa Pengaruhi Kasus Ahok?

Kompas.com - 22/12/2016, 17:32 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus Buni Yani dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tengah diproses secara hukum. Buni yang merupakan tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik dan penghasutan terkait SARA belum sampai ke meja hijau.

Sementara perkara Ahok kini tengah diproses di pengadilan. Bila dilihat dari kasatmata, dua kasus itu saling berkaitan. Buni menulis status Facebook-nya yang dianggap polisi mengandung SARA.

Status itu dibuat bersamaan dengan menyebar video Ahok di Kepulauan Seribu yang sudah diedit terkait Surat Al Maidah ayat 51. Sementara Ahok dijerat kasus penodaan agama terkait ucapannya di Kepulauan Seribu soal Surat Al Maidah ayat 51.

Lantas, apakah kasus keduanya bisa saling memengaruhi?

Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos mengatakan, kasus Buni dan Ahok merupakan perkara berbeda. Vonis hakim di praperadilan Buni tidak berpengaruh pada kasus Ahok.

"Tidak ada korelasi, jadi berarti tidak ada kausalitas. Tadi yang dipaparkan (pembicara lain) seakan-akan ada kausalitas, karena Buni Yani-lah, kemudian Ahok jadi korban. Kemudian terjadi miscarriage of justice (peradilan sesat), tapi polisi tidak ke arah sana,” kata Bonar di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2016).

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Terlapor kasus dugaan pengeditan video Ahok, Buni Yani (Kaca Mata) saat memenuhi panggilan Bareskrim Polri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (20/12/2016). Buni Yani dipanggil sebagai saksi dalam kasus upaya makar dengan tersangka Sri Bintang Pamungkas.

Meski vonis praperadilan tak berpengaruh, masih ada opsi lain soal vonis dari hakim atas dua perkara tersebut. Menurut Bonar, ada kemungkinan lain bila vonis salah satu di antara mereka lebih cepat di antara yang lainnya. Dampak positif bisa didapat oleh Ahok bila hakim lebih dulu memvonis Buni.

"Karena kalau keputusan Buni Yani lebih cepat, itu bisa jadi bahan pembelaan buat Ahok. Tapi, kalau masa peradilan sama, bahkan Ahok lebih dulu divonis, ya tidak akan berdampak apa-apa," kata dia. (Baca: Kapolda Minta Lokasi Sidang Ahok Dipindah ke Selatan Jakarta)

Kompas TV Buni Yani Jadi Saksi Dugaan Makar Sri Bintang Pamungkas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com