Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurir Sabu Asal Malaysia Hampir Lolos dari Petugas Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 23/12/2016, 11:38 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - MA dan Z, dua kurir sabu dari Malaysia hampir lolos dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).

Saat itu, Senin (14/11/2016), keduanya baru saja sampai di Jakarta. Setibanya di Jakarta, MA dan Z masuk dalam radar Bea Cukai Bandara Soetta.

Z lebih dulu keluar, sedangkan MA tertahan di bandara lantaran diperiksa petugas Bea Cukai. Pemeriksaan didasari kecurigaan terhadap barang bawaan MA.

(Baca juga: Buwas Sebut Lapas Masih Jadi Tempat "Aman" bagi Jaringan Narkoba )

Saat petugas memeriksa barang bawaan MA, tak ditemukan sama sekali narkoba. Petugas tak kehabisan akal dan membawa MA ke rumah sakit untuk dirontgen.

"Saat kami rontgen, ditemukan dua kapsul berisi sabu dalam anus dia," kata Kepala Bea Cukai Bandara Internasional Soetta Erwin Situmorang di Tangerang, Jumat (23/12/2016).

Kedua kapsul itu berukuran cukup besar dengan panjang lima sentimeter dan diameter satu meter. Berat sabu di kedua kapsul sebesar 285 gram.

Sementara itu, terhadap kurir lainnya, Z, petugas Bea Cukai bersama Polres Bandara Soetta mengaku mengikuti pergerakannya hingga ke hotel daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Di sana, Z menyerahkan sabu kepada S, J, dan MS. Dari pengakuan S, Z juga menyelundupkan sabu kepada dua orang perempuan, D dan N.

Dari informasi, kedua perempuan itu juga bertugas menyelundupkan sabu ke daerah Samarinda.

"Dua kurir itu kami tangkap di dalam pesawat sebelum menuju Samarinda," kata Kapolres Bandara Internasional Soekarno-Hatta AKBP Unggul SJ.

(Baca juga: BNN Akan Razia Narkoba pada Natal dan Tahun Baru)

Setelah pemeriksaan, D dan N menyembunyikan sabu di dalam anusnya. Masing-masing satu kapsul seberat 147 gram.

Dari informasi keduanya, mereka akan mengirimkan barang itu ke NA, bandar sabu di Samarinda. Tim gabungan kemudian bergerak dan menangkap NA pada 17 November di Samarinda.

Kompas TV Polisi Cegah Peredaran Ribuan Ekstasi di Tempat Hiburan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com