JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menduga ada dendam yang melatar belakangi kasus pembunuhan keluarga di rumah Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur.
Erlinda menyampaikan hal itu setelah menjenguk anggota keluarga yang selamat di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Selasa (27/12/2016) malam.
KPAI selaku mitra polisi bertugas mendampingi anak-anak yang menjadi korban peristiwa ini. "Ternyata, dendam menimbulkan mala petaka, dan lagi-lagi anak yang jadi korbannya," kata Erlinda di hadapan pewarta.
(Baca juga: Korban Pembunuhan di Pulomas Sempat Pamit dan Ucapkan Sayang kepada Ibunya)
Meski menyinggung soal dendam, Erlinda enggan menjelaskan lebih lanjut apa maksud dari kata-katanya itu.
Dia juga mengaku enggan bercerita banyak karena kasus ini tengah ditangani pihak kepolisian.
"Di balik kejadian ini, tersimpan suatu cerita yang sangat luar biasa. Namun, dengan segala hormat, saya tidak bisa menceritakan itu. KPAI mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur yang berhasil menyelamatkan lima dari 11 korban," tutur Erlinda.
Pemilik rumah, Dodi Triono (59), disekap dan dimasukkan ke dalam kamar mandi sejak Senin (26/12/2016) bersama ketiga anaknya, Diona Arika (19), Zanette Kalila (13), dan Dianita Gemma (9).
Ada juga Amel (teman anak Dodi), Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), Windy (23), Yanto, dan Tasrok (40).
Adapun Dodi, Diona, Gemma, Amel, Yanto, dan Tasrok telah meninggal dunia saat ditemukan pada hari ini.
(Baca juga: Polisi Tunggu Otopsi untuk Ungkap Penyebab Tewasnya Korban Penyekapan di Pulomas)
Sementara itu, mereka yang selamat, yakni Zanette, Emi, Santi, Fitriani, dan Windy masih dalam proses pemulihan di rumah sakit.
Polisi juga masih mengusut kasus ini dengan menghimpun fakta di lapangan, termasuk rekaman CCTV di dalam rumah Dodi.