JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, berkampanye di pinggir ruas Jalan Cakung Cilincing Raya, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2017) siang.
Lokasi kampanye Anies itu merupakan kawasan yang biasa dilalui truk-truk kontainer yang hendak menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Kondisi kawasan itu sangat gersang, panas, dan berdebu.
Menurut warga yang datang ke acara kampanye itu, lokasi tersebut merupakan bekas perkampungan yang digusur sekitar Agustus 2016. Kebanyakan warga yang datang ke kampanye Anies itu merupakan kelompok warga asal Madura yang berprofesi sebagai pengumpul besi rongsokan.
"Dulu kami tinggal di sini, tapi digusur Pak," kata seorang warga.
Anggota DPRD DKI asal Fraksi Gerindra, Syarif, turut mendampingi Anies dalam kampanyenya ke lokasi itu. Pada kesempatan itu, Syarif, yang merupakan Sekretaris Komisi A DPRD DKI, mengatakan penggusuran permukiman warga pengumpul besi tua di Jalan Cakung Cilincing itu cacat prosedur karena tidak didahului surat perintah bongkar.
"Ini sudah diakui Wali Kota dan Satpol PP," kata Syarif.
Ada 178 kepala keluarga (KK) yang sebelumnya menetap di permukiman yang digusur itu. Mereka kini menyebar ke kawasan sekitarnya. Kebanyakan mengontrak. Namun ada pula yang memilih tinggal di lokasi yang lama dengan mendirikan rumah semi permanen.
Menurut Syarif, warga sudah kehilangan tempat pemungutan suara (TPS). Namun ia meminta warga tetap menggunakan hak pilih pada 15 Februari mendatang. Caranya dengan melapor ke kantor kelurahan agar tetap didata sebagai pemilih.
"Jangan sampai kehilangan suara," kata Syarif.
Pada acara kampanye itu, Anies menyatakan komitmennya untuk tidak sembarangan menggusur permukiman warga jika nanti terpilih. Ia memaparkan tiga program unggulannya, yang meliputi penyediaan lapangan kerja, stabilitas harga kebutuhan pokok, dan pendidikan gratis yang berkualitas.
"Jangan sampai besi dihargai murah, tapi barang kebutuhan pokok mahal," kata Anies.
Kampanye Anies di Jalan Cakung Cilincing itu ditutup dengan deklarasi dukungan dari komunitas Aliansi Madura Bersatu. Deklarasi ditandai dengan pemberian rompi warna hitam bertuliskan Aliansi Madura Bersatu kepada Anies.