Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem DKI: KPU Tak Memahami Esensi Laporan Kami

Kompas.com - 04/01/2017, 06:56 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPW Partai Nasdem DKI Jakarta, Bestari Barus, menyayangkan sikap KPU yang meminta partainya menyelesaikan secara internal masalah dukungan kadernya kepada calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.

Menurut dia, KPU tidak betul-betul paham atas laporan tersebut. "KPU DKI tidak memahami esensi laporan kami," ujar Bestari kepada Kompas.com, Selasa (3/1/2017).

(Baca juga: KPU DKI Minta Persoalan Dukungan Kader Partai Nasdem kepada Sandiaga Diselesaikan Internal)

Bestari mengatakan, partainya bukan mengeluhkan soal dukungan 10 kader Nasdem kepada Sandiaga, melainkan penyalahgunaan nama Partai Nasdem tanpa izin untuk kegiatan politik pasangan calon nomor urut tiga.

Bestari mengatakan hal itu merugikan partainya karena bisa menimbulkan kebingungan di kader-kader lain.

Sebab, Partai Nasdem sudah mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, bukan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Bestari menyampaikan, partainya ingin tahu siapa yang memfasilitasi kegiatan deklarasi 10 kader Partai Nasdem itu.

Dia berharap hal itu akan terjawab jika KPU DKI memproses kesimpulan Bawaslu yang menyebut kejadian ini sebagai pelanggaran administrasi.

Jika tidak, dugaan soal adanya pihak luar yang memfasilitasi atau mungkin "membeli" dukungan kader Nasdem tersebut tidak akan terungkap kebenarannya.

"Menimbulkan kerugian kok dianggap persoalan internal? Gagal paham atau pura-pura tidak paham?" ujar Bestari.

Ia pun curiga ada keberpihakan di internal KPU. Sebelumnya, Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar menilai, perihal DPW Partai Nasdem DKI Jakarta yang melaporkan Sandiaga Uno ke Bawaslu DKI sebagai konflik internal partai tersebut.

Menurut Dahliah, laporan DPW Partai Nasdem DKI tersebut tidak berkaitan dengan aturan pilkada.

"Kalau ini kaitannya dengan dukungan partai, saya kira tidak terkait dengan aturan penyelenggaraan pilkada, ini soal masalah konflik internal partai di tubuh satu partai pengusung," ujar Dahliah.

Ia menuturkan, dukungan 10 kader Partai Nasdem untuk Anies-Sandi tersebut merupakan dukungan moril.

Dukungan tersebut tidak akan mengubah fakta bahwa Partai Nasdem terdaftar di KPU DKI sebagai parpol pengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Oleh karena itu, Dahliah mengimbau sebaiknya persoalan tersebut diselesaikan secara internal di tubuh Partai Nasdem sendiri.

Halaman:



Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com