JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, menilai penghadangan kampanye yang dia alami merupakan bukti adanya pihak yang takut kalah pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Penghadangan kampanye juga dialami calon gubernur pasangan Djarot, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Artinya ada pihak yang takut kalah," ujar Djarot, di RS Royal Taruma, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2017).
Djarot mengatakan orang yang menghargai pilihan orang lain tidak akan melakukan penolakan terhadap kampanye cagub-cawagub.
Menurut Djarot, semua pihak harusnya membiarkan cagub-cawagub menyampaikan visi dan misinya kepada masyarakat.
"Kalau dia enggak takut kalah dan menghargai pilihan seseorang, tentunya dia akan terbuka," ujar Djarot.
(Baca: Djarot Minta Kader PDI-P dan Pendukungnya Tidak Balas Menolak Kampanye Cagub-Cawagub)
Kampanye Basuki dan Djarot masih diwarnai penolakan warga. Pada Jumat (6/1/2017), Basuki mendapat penolakan dari dua orang saat blusukan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, sedangkan Djarot mendapat penolakan ketika blusukan di kawasan Jelambar, Jakarta Barat.
Djarot meminta kepada pendukungnya untuk tidak ikut melakukan penolakan terhadap pasangan cagub dan cawagub lain.
"Saya sampaikan ke pendukung nomor dua, siapapun yang ke daerah kalian, kalian harus hargai. Di manapun itu, terima mereka," ujar Djarot.
"Kalau kamu enggak senang, enggak usah keluar rumah, diam saja. Itulah demokrasi kita," tambah Djarot.