Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PKB Jakarta Bicara Imlek, Gus Dur, dan Agus Yudhoyono

Kompas.com - 22/01/2017, 22:57 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas turut menghadiri silaturahmi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan masyarakat Tionghoa di Jakarta Utara dan Jakarta Barat menjelang imlek, Minggu (22/1/2017).

Dalam sambutannya, Hasbi bicara soal Imlek, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dan mengapa orang Tionghoa harus memilih Agus Harimurti sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Kita tidak boleh merupakan sejarah awal adanya imlek itu adanya di zaman Gus Dur. Kadang-kadang kalau saudara kita yang Tionghoa suka lupa," kata Hasbi di Hotel Harris Hotel, Minggu.

(Baca: Sylviana: Imlek Bisa Digelar di Monas kalau Mas Agus Terpilih)

Hasbi mengatakan Imlek diakui pada era kepresidenan Gus Dur dan dilanjutkan dengan baik oleh ayah Agus, Susilo Bambang Yudhoyono selama menjabat presiden dua periode.

"Semenjak Pak SBY seingat kami dan PKB itu tidak salah bahwa setiap Imlek, Pak SBY selalu hadir, ini yang tidak boleh kita lupakan," ujar Hasbi.

Hasbiallah menuturkan perpecahan yang terjadi belakangan ini tak pernah terjadi di era Gus Dur.

Hasbi lalu membandingkan nasib Gus Dur dan Agus yang sering dicaci maki. Kata Hasbi, orang yang sering dicaci maki biasanya justru menang.

(Baca: Survei Populi Center: Agus Dinilai Paling Mampu Pimpin Jakarta)

"Saya inget ada Islam garis keras, waktu saya di tempat Gus Dur, ada santri ngadu ke ansor 'Gus, semalem Gus dimaki orang' Gus Dur bilang santai saja, orang Rasul saja dilempar tahi. Makanya saya yakin walau beliau (Agus) dicaci maki, dikatain mohon maaf, anak ingusan kok nyalon, saya yakin menang," tutur Hasbi.

Hasbi meminta agar semua yang mencintai Gus Dur untuk mengikuti langkah PKB memilih Agus-Sylvi. Kata Hasbi, di bawah kepemimpinan Agus-Sylvi, Jakarta akan lebih baik lagi.

Kompas TV Kampanye Bareng Istri, Agus Janji Bawa Perubahan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com