Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Izin Penjualan Tiket Dicabut, Pengusaha Bus Protes Sumarsono

Kompas.com - 24/01/2017, 10:46 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemilik usaha bus mendatangi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2017).

Kedatangan para pemilik angkutan ini untuk menyampaikan keluhan mereka terkait pencabutan izin penjualan tiket di Terminal Rawamangun, Jakarta Timur.

Julis Dian, pemilik salah satu usaha bus mengatakan, penjualan tiket di Terminal Rawamangun dihentikan setelah kunjungan Sumarsono ke Terminal Pulogebang pada 28 Desember 2016.

Julis mengatakan, beberapa hari setelah kedatangan Sumarsono, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur langsung memberikan surat edaran berisi larangan menjual tiket di Terminal Rawamangun. Seluruh penjualan diwajibkan pindah ke Terminal Pulogebang.

Julis mengatakan, sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengizinkan membuka loket tiket dengan syarat tidak menaikkan atau menurunkan penumpang di Terminal Rawamangun.

"Hasil kunjungan bapak (ke Terminal Pulogebang), kami terkena imbasnya. Bapak kunjungi terminal bayangan kami kena imbasnya pencabutan izin tiket," ujar Julis.

Menanggapi keluhan itu, Sumarsono beberapa kali menyampaikan aturan pengoperasian Terminal Pulogebang yang telah diwajibkan oleh Kementerian Perhubungan.

Adapun setelah pengoperasian Terminal Pulogebang, seluruh operasi angkutan termasuk di Terminal Rawamangun dipindahkan ke Pulogebang.

Sumarsono mengaku curiga akan ada terminal bayangan baru jika tetap diizinkan membuka tiket di luar Pulogebang. Namun, dia meminta para pemilik angkutan untuk membahas hal itu secara detail bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Kenapa kami stop, lalu kenapa nggak boleh karena jual tiket biasanya naikin penumpang. Secara teknis saya minta Dinas Perhubungan (untuk mengatur aturan teknis)," ujar Sumarsono.

Kompas TV Ada Pro & Kontra pada Kebijakan PLT Gubernur DKI Sumarsono
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com