Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Sumarsono Membangkitkan Budaya Betawi

Kompas.com - 25/01/2017, 09:20 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com-
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyatakan niatnya untuk memperkuat kebudayaan Betawi di Jakarta. Menurut dia, kebudayaan asli Jakarta ini tak lagi menampakkan jati dirinya di tempat asalnya sendiri.

Guna mewujudkan niatnya itu, Sumarsono membuat Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 229 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelestarian Kebudayaan Betawi. Pergub ini merupakan turunan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.

Sumarsono juga sedang memproses penerbitan Surat Keputusan Gubernur terkait penggunaan ornamen Betawi. SK Gubernur diterbitkan agar seluruh ornamen bangunan atau souvenir di Jakarta berbentuk atau mencantumkan ikon Betawi.

Sumarsono ingin mewajibkan seluruh bangunan seperti kantor pemerintahan, perusahaan swasta, dan hotel di Jakarta menggunakan ornamen Betawi seperti ondel-ondel atau manggar.

Selain melalui aturan, Sumarsono juga kembali memberikan dana hibah sebesar Rp 2,5 miliar melalui APBD Perubahan 2016 kepada Badan Musyawarah Betawi. Padahal sebelumnya Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mendisposisi untuk tidak mencairkan dana hibah Bamus Betawi pada APBD 2016 karena dinilai bernuansa politis.

Sumarsono beralasan pemberian hibah kepada Bamus Betawi agar Bamus bisa tetap melestarikan budaya Betawi. Namun, sebelum mencairkan hibah itu, Sumarsono meminta anggota Bamus Betawi tidak berpolitik.

"Bicara Betawi jangan bicara politik, secara individu bebas pilihan, tapi perlu netral (jika mengatasnamakan Bamus). Bamus Betawi setuju maka ada hibah Rp 2,5 miliar," ujar Soni di Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).

(Baca: Sumarsono Beri Hibah ke Bamus Betawi karena Dijanjikan Tidak Berpolitik)

Untuk menyosialisasikan budaya Betawi, Sumarsono juga sempat menjadi pembicara di Universitas MH Thamrin, Jakarta Timur. Di sana , Sumarsono menyampaikan alasan betapa pentingnya kebudayaan Betawi harus dilestarikan.

Sumarsono juga menyampaikan keinginannya mengadakan festival budaya Betawi yang rutin di Jakarta. Dia memiliki konsep acara jajanan kuliner khas Betawi hingga ratusan ondel-ondel yang mondar-mandir di jalanan saat perayaan tersebut.

"Itu mimpi saya. Saya berharap mimpi dibaca Bamus Betawi dan pecinta Betawi agar budaya Betawi bisa menemukan jati dirinya," ujar Sumarsono.

Kompas TV Mengenal Budaya Betawi Lewat Pagelaran Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com