Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Butuh 5 Tahun untuk Realisasi 15.000 Lampu Jalan

Kompas.com - 25/01/2017, 17:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, begitu senang mendapatkan hibah 20.000 lampu jalan bekas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia mengatakan,  pihaknya sebetulnya sedang berusaha untuk mengadakan sendiri lampu-lampu jalan. Namun sejauh ini, dia butuh waktu 5 tahun untuk merealisasikan pengadaan lampu jalan sebanyak 15.000 unit.

"Saya dulu 5 tahun merancang 17.500 lampu, yang sudah terealisasi baru 15.000 dan itu 5 tahun. Sekarang malah langsung dapat 20.000," ujar Rahmat di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (25/1/2017).

Jika membeli sendiri, Pemkot Bekasi harus menganggarkan miliaran. Harga satu lampu sekitar Rp 2,5 juta. Untuk membeli 20.000 lampu, Pemkot Bekasi harus mengeluarkan Rp 50 miliar.

APBD Kota Bekasi memang berbeda jauh dengan APBD DKI Jakarta. Tahun 2017, APBD Kota Bekasi sebesar Rp 5,4 triliun sementara APBD DKI sebesar Rp 70,1 triliun.

"Belum lagi pengadaan tiangnya, taruhlah tiang itu Rp 5 juta, kalau untuk 20.000 lampu berarti butuh Rp 100 miliar," ujar Rahmat.

Rahmat senang bisa mendapatkan lampu secara gratis dari Pemprov DKI tanpa memakan waktu lima tahun. Dia akan memasang lampu-lampu hibah itu di kompleks perumahan.

Dia ingin warga di kompleks perumahan bisa merasakan manfaat dari lampu hibah itu karena banyak dari mereka yang beraktivitas di Jakarta setiap harinya.

"Nanti yang paling besar yaitu 400 watt baru kami pakai di jalan-jalan utama," kata Rahmat.

Pemprov DKI sudah mengganti lampu-lampu jalan dengan lampu armature LED sebanyak 89.417 buah pada tahun 2016. Pengadaan itu bertujuan untuk menghemat penggunaan daya atau energi listrik.

Selain itu juga untuk melaksanakan pengelolaan penerangan jalan yang lebih efektif dengan smart system yang bisa dimonitor dari jarak jauh melalui jaringan internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com