Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Sandiaga Janjikan Insentif untuk Mal yang Bangun Mushala Luas

Kompas.com - 26/01/2017, 08:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, berencana memberi insentif pada pusat-pusat perbelanjaan yang menyediakan mushala yang nyaman dan representatif bagi pengunjungnya.

Hal itu akan dia lakukan jika memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sandiaga menceritakan latar belakang munculnya ide tersebut. Menurut Sandi, dia kerap menjumpai antrean panjang di mushala mal setiap jelang shalat Maghrib.

Dalam pengamatannya, hal itu terjadi akibat terlalu sempitnya mushala yang disediakan.

"Karena problem kalau setiap shalat Maghrib itu antreannya terlalu panjang," kata Sandi, saat ditemui di sela-sela kampanye di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/1/2017).

Awal mula Sandi melontarkan ide pemberian insentif untuk pusat perbelanjaan yang menyediakan mushala yang nyaman dan representatif bagi pengunjungnya berawal saat dia jadi pembicara dalam diskusi bertema "Jakarta Sebagai Pusat Keuangan Syariah", di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu pagi.

Menurut Sandi, bentuk insentif yang akan diberikan adalah memasukkan luas mushala ke dalam 20 persen kewajiban penyediaan lahan untuk UMKM. Dia menyebut saat ini ada peraturan daerah yang mewajibakan pengelola pusat perbelanjaan menyediakan 20 persen bangunannya untuk sektor UMKM.

Perda yang dia maksud yaitu Perda Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta.

Pada pasal 13 Perda tersebut, disebutkan bahwa jenis penyelenggaraan usaha perpasaran swasta dengan luas efektif di atas 500 meter persegi harus menyediakan ruang tempat usaha bagi usaha kecil atau usaha informal atau kaki lima seluas 20 persen dari luas efektif bangunannya dan tidak dapat diganti dalam bentuk lain.

Kendati sudah ada Perdanya, Sandi menilai sampai saat ini masih banyak pengelola pusat perbelanjaan yang belum menaati peraturan tersebut. Karena itu, ia menilai kewajiban bisa disiasati jika penyediaan mushala turut dimasukkan dalam jumlah 20 persen yang dimaksud.

Dengan cara ini, Sandi yakin akan banyak pengelola mal atau pusat perbelanjaan membangun mushala yang nyaman dan representatif bagi pengunjungnya.

"Kalau misal bisa kita padu padankan dengan menyediakan fasilitas ibadah yang nyaman cukup dari segi jumlahnya," ucap Sandi.

(Baca: Sandiaga Janjikan Insentif untuk Mal yang Bangun Mushala Luas)

Ukuran ideal untuk mushala

Menurut Sandi, ukuran mushala yang nyaman dan representatif bagi pengunjung adalah minimal bisa menampung empat shaf yang masing-masing shaf terdiri dari 10 orang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com