Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Lima Tahun Tak Cukup untuk Menaikkan Angka Partisipasi Murni

Kompas.com - 27/01/2017, 22:44 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, menanyakan kepada calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama, mengenai cara meningkatkan angka partisipasi murni (APM) di Jakarta.

Anies mengatakan, saat ini APM di Jakarta sebesar 68 persen. Bahkan, kata dia, APM di Jakarta Utara hanya 52 persen.

"Artinya hampir separuh anak di usia SMA di Jakarta Utara tidak masuk sekolah," ujar Anies saat debat kandidat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017).

(Baca juga: Djarot Pertanyakan Konsistensi Anies soal Reklamasi Teluk Jakarta)

Menanggapi hal itu, calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, menyebut angka APM di Jakarta 67 persen.

Ia membandingkan dengan angka APM di tingkat nasional yang hanya 52 persen. Untuk lebih meningkatkan APM tersebut, Djarot mengandalkan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Kata dia, dengan KJP anak-anak bisa mengenyam bangku sekolah. Bahkan, siswa SMU penerima KJP yang diterima di perguruan tinggi negeri, bisa mendapatkan beasiswa.

Untuk masalah adanya anak yang tidak sekolah, kata Djarot, hal itu dikarenakan mereka lebih memilih bekerja.

Oleh karena itu, Pemprov DKI mempunyai program kejar paket. "Dengan cara seperti itulah di Jakarta kita betul-betul menginginkan bahwa APM-nya mendekati 90 (persen)," ucap dia.

(Baca juga: Jawaban Agus Saat Ditanya Djarot soal Cara Membangun Tanpa Menggusur)

Djarot pun optimistis angka APM di Jakarta akan terus meningkat. Namun, menurut dia, waktu lima tahun tidak cukup untuk menaikan angka APM tersebut.

"Kami butuhkan waktu, lima tahun tidak cukup. Lima tahun kita akan tunjukan bahwa anak-anak DKI betul-betul unggul sampai dengan perguruan tinggi negeri, bukan hanya tingkat SMA," kata Djarot.

Kompas TV Djarot Janji Atasi Permasalahan Banjir Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com