Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Bantah Busnya Digunakan Pendemo di Rumah SBY

Kompas.com - 06/02/2017, 22:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta membantah busnya digunakan untuk mengangkut pendemo yang berunjuk rasa di kediaman mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Senin (6/2/2017) siang.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono untuk menanggapi kicauan salah seorang kader Partai Demokrat, Didi Syamsuddin, yang menuding ada bus transjakarta yang digunakan oleh pendemo.

Dalam kicauannya, Didi juga menunggah sebuah video yang memperlihatkan bus transjakarta yang lewat di lokasi unjuk rasa.

"Di dalam video tersebut, tidak sedikitpun tertera tulisan Transjakarta di bus," kata Budi melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin malam.

Budi menegaskan bus-bus transjakarta dilarang dimanfaatkan untuk kepentingan golongan tertentu. Ia  menyebut akan ada sanksi tegas terhadap operator yang melanggar ketentuan tersebut.

"Adapun bus dengan spesifikasi BRT berwarna biru dengan tulisan Ayo Naik Bus seperti yang terlihat dalam video dipastikan bukan bus yg disewa dari salah satu operator transakarta," kata Budi.

Massa yang berunjuk rasa di rumah SBY itu diketahui adalah kelompok Silaturahmi Mahasiswa Indonesia yang juga peserta Jambore di Cibubur. Mereka datang menggunakan 11 bus besar dan 2 unit kopaja.

Didi berkicau di akun Twitter-nya, @didi_irawadi tentang penggunaan bus transjakarta itu. Dalam kicauannya, ia mengunggah video yang telah diunggah seseoang bernama Imelda Sari. Dalam videonya, Imelda menyebut saat pembubaran massa ada sejumlah bus transjakarta yang digunakan para pengunjuk rasa. Hal inilah yang menjadi rujukan Didi.

"Waduh Bus Trans Jkt?? Bukannya itu milik Pemda DKI. Kok bisa dipakai demo gruduk rmh SBY? Polisi hrs sgr mengusut kenapa gunakan bus Pemda ??," tulis Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com