Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Ikan Tak Banjir Lagi, Pemilik Warteg Gratiskan Makanannya

Kompas.com - 08/02/2017, 17:29 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nurul Hakim (35), pengusaha warteg asal Tegal, Jawa Tengah, menggratiskan dagangannya yang bertempat di Jalan Bakti, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (8/2/2017).

Pria yang sudah ber-KTP DKI Jakarta ini melakukan hal tersebut sebagai wujud rasa syukur terhadap kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat terkait penanganan banjir di wilayahnya.

"Ini inisiatif saya untuk dukung Ahok (sapaan Basuki)-Djarot karena kerjanya nyata. Contohnya, warteg saya kan di Jalan Bakti, tanggul, dekat Pasar Ikan. Tiap tahun banjir. Kalau sudah banjir, sampai sedengkul, surutnya juga paling lama," kata Nurul kepada Kompas.com.

Dia menceritakan, ketika masa kepemimpinan Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, wartegnya sudah tidak banjir lagi. Saat itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar normalisasi sejumlah sungai, termasuk penertiban permukiman bantaran kali di kawasan Pasar Ikan.

"Karena posisi warteg saya ini depannya kali Pasar Ikan itu loh. Sekarang sudah enggak banjir lagi, aman. Dagang pun tenang, enggak takut banjir lagi kalau hujan gede," kata Nurul.

Semua makanan di warteg Nurul mulai digratiskan pada pukul 12.00 WIB, saat jam istirahat makan siang.

Nurul tidak menginformasikan melalui tulisan atau tanda lainnya bahwa dagangannya digratiskan. Dia hanya memberi tahu kepada pelanggannya, semua pesanan mereka hari ini tidak akan dipungut biaya.

"Cepat sekali berapa jam sudah habis. Ini tinggal sisa-sisanya saja," ujar Nurul.

Dia berharap, Ahok dan Djarot memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017. Nurul menginginkan mereka melanjutkan pembangunan di Jakarta, supaya warga yang lain dapat merasakan manfaat positif dari tiap kebijakan yang dikeluarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com