Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan BPTJ Larang Bus AKAP Beroperasi di 8 Terminal

Kompas.com - 08/02/2017, 19:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Sinaga menjelaskan alasan dilarangnya bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) beroperasi di delapan terminal.

Elly menjelaskan, sesuai peraturan, operasional bus AKAP harus dilakukan di terminal tipe A. Hal itulah yang disebut Elly membuat delalan terminal tak bisa lagi difungsikan untuk operasional bus AKAP.

Kedelapan terminal itu merupakan terminal tipe B, yakni Terminal Pulo Gadung, Rawamangun, Pinang Ranti, Grogol, Muara Angke, Tanjung Priok, Tanah Merdeka, dan Pasar Minggu.

“Kami ingin fungsikan terminal sesuai tipenya. Karena terminal-terminal sebelumnya merupakan tipe B. Tidak sesuai fungsinya," kata Elly, saat dihubungi, Rabu (8/2/2017).

(Baca: Terminal Pulo Gebang Sekadar Tempat Baru Keberangkatan Bus AKAP)

Kedelapan terminal itu tidak melayani bus AKAP mulai per 6 Februari 2017. Selanjutnya bus-bus AKAP diwajibkan untuk beroperasi di Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, ataupun di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Menurut Elly, Terminal Pulo Gebang dan Kalideres merupakan terminal tipe A sehingga layak untuk operasional bus AKAP. Khusus untuk Terminal Pulo Gebang, Elly menyadari banyak keluhan dari calon penumpang yang mengeluhkan akses menuju lokasi tersebut.

Namun, Elly menyatakan saat ini sudah banyak bus Transjakarta yang melayani rute hingga ke Terminal Pulo Gebang.

“Meski penumpang bawa barang banyak, bahkan bawa koper sekalipun, tidak masalah untuk menggunakan bus feeder. Karena memang feeder itu disiapkan untuk kebutuhan penumpang. Bahkan beberapa kami sudah operasikan 24 jam,” ujar Elly.

(Baca: Pedagang di Terminal Pulogadung Terkena Dampak Pemindahan Bus AKAP ke Pulogebang)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com