Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ahok dan Sylviana Berdebat soal PNS DKI Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 11/02/2017, 06:58 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Sylviana Murni, berdebat soal PNS DKI penyandang disabilitas.

Sylviana Murni dalam salah satu pernyataannya pada saat debat mengatakan, di Balai Kota DKI Jakarta tidak ada PNS DKI penyandang disabilitas.

Basuki, alias Ahok, tertawa mendengar pernyataan tersebut.

"Tadi Bu Sylvi mengatakan, tidak ada penyandang disabilitas yang kerja. Saya dalam hati, astaga, Ibu Sylvi ini ke mana aja?" kata Ahok dalam debat cagub dan cawagub di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017).

"Ini ada satu persen CPNS penyandang disabilitas di DKI. Makanya untuk Undang-undang yang baru, kami akan tingkatkan dua persen."

"Bahkan saya pernah belikan mesin kursi roda kepada PNS yang bekerja. Dia kerja di DPRD dulu, lalu kami pindahkan ke Kominfo," kata Ahok.

Menanggapi sindiran Ahok, Sylviana menyebut Ahok terlalu sering marah-marah sehingga tidak memperhatikan kerja anak buahnya.

"Karena sibuk dia marah-marah jadi lupa kalau saya siap membantu Pak Ahok," ujar Sylviana seusai debat cagub-cawagub di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Mantan Deputi Bidang Pariwisata DKI Jakarta ini mengaku pernah tidak tidur saat Jakarta tengah terendam banjir. Bahkan, Ahok saat itu meneleponnya pukul 03.00 WIB.

"Bahkan dia lupa waktu banjir dia telepon saya jam 03.00 WIB pagi sampai heran, 'kok Bu Sylvi masih melek ya'. Terus saya bilang saya pantang tidur, tapi saya maafkan (soal marah-marah Ahok)," kata Sylviana.

Dalam debat, Ahok mengatakan, banyak pernyataan dari calon nomor pemilihan satu (Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni) dan tiga (Anies Baswedan-Sandiaga Uno) merupakan opini yang menyesatkan.

"Ya, saya kadang-kadang mohon maaf kepada paslon satu dan tiga, kadang-kadang saudara ini suka membangun opini yang menyesatkan. Saya kasih lihat ya, ini kami telah memasang contoh dari Jepang," kata Ahok sambil memperlihatkan gambar salah satu model trotoar di Jakarta.

Ahok menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta selama ini sudah memberikan perhatian lebih kepada penyandang disabilitas.

Kompas TV Menilai Performa Paslon di Debat Kedua (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com