Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencopotan Alat Peraga dan Bahan Kampanye Terus Dilakukan

Kompas.com - 12/02/2017, 21:01 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan, alat peraga dan bahan kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 sudah mulai dicopot sejak Sabtu (11/2/2017) malam.

Pencopotan alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye itu masih terus dilakukan melalui koordinasi antara pengawas pemilu, satpol PP, dan KPU.

"APK sudah dibersihkan semalam. Kalau pun masih ada, panwas berkoordinasi kembali dengan satpol PP dan KPU," ujar Mimah melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (12/2/2017).

Sementara itu, Ketua Panwaslu Jakarta Barat Puadi mengatakan, sebelum mencopot APK dan bahan kampanye, pihaknya telah melakukan apel bersama di tingkat kota. Setelah itu, mereka mulai mencopot APK sejak Minggu dini hari.

"Setelah apel itu langsung melakukan penurunan jam 12 malam. Sekarang masih tahap pencopotan," kata Puadi di Kantor Panwaslu Jakarta Barat, Jalan Kebon Jeruk Raya.

(Baca juga: Soal Masih Ada Alat Peraga pada Masa Tenang, Anies Minta Paslon "Fair")

Puadi mengatakan, Panwaslu Jakarta Barat mendapat kiriman surat dari KPU bahwa masih ada baliho-baliho bermuatan materi kampanye yang belum dicopot.

Oleh karena itu, Panwaslu Jakarta Barat bersama Satpol PP Jakarta Barat dan KPU Jakarta Barat terus menyisir dan mencopot APK yang masih terpasang.

"KPU DKI menyurati ada beberapa baliho yang belum diturunkan, yang ada visi misinya," ucap Puadi.

Adapun stiker sebagai salah satu alat peraga kampanye masih marak ditemui di sepanjang Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Minggu, bertepatan dengan hari pertama masa tenang tahapan Pilkada DKI 2017.

Stiker tersebut bertuliskan angka satu (1) dan nama pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Dari pantauan Kompas.com, stiker itu ditemui di Jalan Daan Mogot KM 13 dari arah Kalideres menuju Pesing.

Stiker yang ditempel memiliki berbagai macam model, ada yang berwarna biru muda, biru tua, hingga hijau terang.

(Baca juga: Masa Tenang, Stiker Agus-Sylvi Masih Bertebaran di Jalan Daan Mogot)

Kebanyakan stiker ditempel di tiang listrik. Ada juga yang ditempel di jembatan penyeberangan orang (JPO), halte transjakarta, dan dinding bangunan sepanjang pinggir Jalan Daan Mogot.

Pada stiker berwarna hijau, ada tulisan yang berbunyi, "KH Ma'ruf Amin: Kami Yakin Warga NU Dukung Agus-Sylvi" dan "Kami Cinta Ulama Pilih Agus-Sylvi".

Selain stiker, ada juga spanduk pemberitahuan acara dukungan dari ulama untuk Agus-Sylvi. Spanduk itu ditempatkan tidak jauh dari Terminal Grogol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com