JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta Sumarno mengatakan ada kemungkinan penurunan tingkat partisipasi warga saat pemungutan ulang di tempat pemungutan suara (TPS) 01 Utan Panjang, Jakarta Pusat.
Hal itu, kata Sumarsono diakibatkan karena adanya warga yang terdaftar dalam pemilih tetap (DPT) yang tidak bisa menggunakan hak pilihanya karena berbagai kendala. Minggu (19/2/2017), KPUD melakukan pemungutan suara ulang karena ditemukan adanya pelanggaran di TPS 01.
"Ya memang resiko dari pungutan suara ulang dikhawatirkan seperti itu, partisipasi menurun dibandingkan pemungutan suara sebenarnya," ujar Sumarno di TPS 01, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2017).
Sumarno mengatakan, kemungkinan turunnya tingkat partisipasi warga juga bisa diakibatkan karena mendadaknya rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta agar KPUD melakukan pemungutan suara ulang.
Bawaslu, kata Sumarno, merekomendasikan pencoblosan ulang pada Sabtu siang. Hal itu membuat KPUD secara mendadak membuat dan membagikan formulir undangan pemilihan atau C6 pada Sabtu malam kepada warga.
Namun, Sumarno berharap agar partisipasi di TPS 01 saat pencoblosan ulang hari ini sama atau meningkat dari pemilihan pada 15 Februari lalu. Sebanyak 442 pemilih dari total 601 DPT yang menyalurkan hak suaranya pada pemilihan sebelumnya.
"Maka saya kritik Bawaslu rekomendasi mendadak menyebabkan petugas tidak bisa maksmimal mempersiapakan. Bagaimana mungkin tadi malam masih mempersiapkan penulisan C6 dan diedarkan, mungkin warga sudah punya agenda," ujar Sumarno.