Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perbedaan 22.384 Total Perolehan Suara dengan Jumlah Suara Sah di Pilkada DKI

Kompas.com - 21/02/2017, 21:27 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil real count KPU DKI Jakarta, dengan mengunggah dan meng-input data C1 (hasil penghitungan suara di setiap TPS) ke laman Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, memiliki perbedaan mencapai angka 22.384.

Berdasarkan data di laman Situng pada Selasa (21/2/2017) malam, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni meraih perolehan suara 17,06 persen atau dipilih oleh 936.461 pemilih.

Kemudian, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 42,96 persen suara atau dipilih 2.357.758 pemilih.

Sementara itu, pasangan calon nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, meraih 39,97 persen atau 2.193.530 suara.

Total perolehan suara ketiga pasangan calon ialah 5.487.776 suara.

Total perolehan suara tersebut seharusnya sama dengan jumlah suara sah pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, angka tersebut berbeda dengan jumlah suara sah yang tercantum di laman Situng, yakni sebanyak 5.465.392 suara.

Perbedaannya mencapai 22.384 suara. Selain itu, total suara sah dan suara tidak sah seharusnya sama dengan jumlah pengguna hak pilih. Namun, angka tersebut juga berbeda.

Total suara yang masuk (sah dan tidak sah) tercatat 5.525.649, sementara jumlah pengguna hak pilih ialah 5.563.207 pemilih. (Baca: Berbagai Cara Lihat Hasil "Real Count" Saat Pilkada DKI)

Tanggapan KPU DKI

Komisioner KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos mengatakan, perbedaan tersebut kemungkinan terjadi karena adanya perbedaan jumlah suara pada formulir C1 plano dengan formulir C1 yang diunggah ke laman Situng KPU.

"Jadi, kemungkinan besar, setelah saya berkoordinasi dengan KPU RI, kesalahannya mungkin ketika memasukkan data C1 plano ke C1 on paper yang kemudian kami upload," ujar Betty saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.

Betty menuturkan, hasil perolehan suara yang di-input ke laman Situng sesuai dengan angka yang tercantum dalam formulir C1 yang diunggah. Apabila ada kesalahan angka dalam formulir C1, hasilnya akan diperbaiki melalui rekapitulasi berjenjang dari tingkat kecamatan hingga provinsi yang dilakukan manual.

"Untuk perbaikan data tetap dilakukan secara berjenjang yang sebenar-benarnya," kata dia.

Perbaikan itu dilakukan melalui rapat pleno saat rekapitulasi secara manual yang dihadiri pengawas pemilu dan saksi ketiga pasangan calon. Hasil perolehan suara di laman Situng bukan hasil resmi dari KPU DKI. Hasil resmi perolehan suara ialah yang dilakukan melalui rekapitulasi berjenjang tersebut.

"Jadi, Situng itu adalah alat bantu kami untuk memberikan gambaran kepada publik terkait dengan perolehan suara," ucap Betty.

Kompas TV Pilkada serentak yang terjadi di ibu kota DKI Jakarta masih meninggalkan berbagai catatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com