Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Mau Lupakan Masa Lalu Saat PKB Beralih Dukung ke Agus-Sylvi

Kompas.com - 02/03/2017, 22:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Sandiaga Uno menganggap kejadian beralihnya dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang dulu pernah mendeklarasikan dukungan terhadapnya tetapi akhirnya memilih pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, sebagai masa lalu.

Sandiaga saat masih masa penjaringan calon yang akan diusung oleh partai di Pilkada DKI 2017, atau tepatnya tanggal 25 Agustus 2016, pernah mendapat deklarasi dukungan dari DPW PKB DKI. Saat itu Sandiaga didukung untuk menjadi calon gubernur DKI.

Belakangan posisi Sandiaga bergeser menjadi cawagub untuk mendampingi Anies Baswedan.

Saat akan memasuki putaran kedua Pilkada DKI, Sandiaga mengatakan dia tidak akan melihat masa lalu.

"Mari kita lupakan masa lalu, kita menatap ke depan," kata Sandiaga di DPW DKI PKB di Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017).

Sandiaga mengatakan, ia dan Ketua DPW DKI PKB Hasbiyallah Ilyas merupakan sahabat. Keluarga dan orangtua kedua belah pihak diklaimnya saling mengenal. Karena itu, ia menilai sebenarnya dari dulu PKB memilih dirinya.

"Pak Hasbi ini sahabat jadi kalau saya selalu tahu hatinya selalu ada di kami," ujar Sandiaga.

Sandiaga mengatakan, pihaknya menyerahkan keputusan kepada DPW PKB DKI untuk memutuskan mendukung siapa di putaran kedua ini.

"Semua saya serahkan kepada Pak Hasbi. Saya diberitahu teman-teman di DPP Gerindra bahwa urusan koalisi, terutama di PKB itu ternyata diserahkan kepada wilayah (DPW)," kata Sandiaga.

Seberapa yakin dirinya akan meraih dukungan PKB, ia memercayakannya kepada Tuhan.

"Semua keputusan Allah SWT tapi saya ke sini sudah plong banget. (Seperti) masuk rumah kedua," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com