Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Pengemudi Grabbike yang Ditabrak Sopir Angkot Semakin Stabil

Kompas.com - 13/03/2017, 19:18 WIB
Dea Andriani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pengemudi ojek online Grabbike, Ichtirayul Jamil (21) berangsur membaik. Menurut keterangan dokter sudah tidak ada pendarahan di bagian belakang kepala Jamil.

"Kondisinya (Jamil) banyak kemajuan. Dokter bilang semakin stabil dan sudah tidak ada pendarahan di kepala belakang," ujar ayah Jamil, Ichsan, saat ditemui Kompas.com di depan ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin sore (13/3/17).

Sedangkan tindakan operasi sementara belum diperlukan karena kondisi Jamil yang belum sadar. Ichsan mengatakan pihak rumah sakit menyarankan operasi baru bisa dilakukan saat Jamil sudah bisa berkomunikasi, karena apabila operasi dilakukan sebelum sadar akan berisiko besar bagi pasien.

Menurut hasil dari CT scan, ditemukan bahwa Jamil sempat mengalami pendarahan di bagian kepala sisi kanan dan kiri akibat benturan keras. Sementara pada bagian tubuh luar Jamil tidak ditemukan luka sama sekali.

"Pendarahan itu ada banyak di kepala kanan dan kiri (Jamil), tapi tidak sampai ke telinga. Lecet itu enggak ada, cuma di bagian kepala ini karena terpelanting dan helm-nya juga katanya lepas waktu itu," jelas Ichsan. (Baca: Kronologi Sopir Angkot Tabrak Pengemudi Grab di Tangerang)

Sementara itu Ichsan mengatakan untuk biaya perawatan, sepenuhnya diserahkan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan juga dari pertanggungjawaban pihak Grab Indonesia.

"Dari Grab tadi datang untuk kasitau kalau fasilitasnya sampai 25 juta dengan syarat menunjukkan kwitansi asli. Tapi selama ini saya belum pernah urus ke Grab, jadi dari pihak rumah sakit saja yang tagih ke BPJS," kata Ichsan.

Sebelumnya pada Rabu kemarin Jamil ditabrak oleh sopir angkot berinisial SBH (22) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang. SBH telah diamankan polisi sehari setelah peristiwa tabrak lari terjadi.

Atas tindakannya, SBH dijerat pasal percobaan pembunuhan perencana (primer 53 jo 340 subsider 53 jo 338) KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau hukuman mati.

Kompas TV Ichtirayul Jamil, pengemudi Grab Bike yang juga ditabrak oleh sopir angkot berinisial SBH masih menjalani perawatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com