Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Sandiaga soal Pemecatan Lulung

Kompas.com - 13/03/2017, 20:57 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, enggan berkomentar banyak mengenai pemecatan Ketua DPW PPP DKI Jakarta kubu Djan Faridz, Abraham Lunggana alias Lulung.

Adapun Lulung dipecat karena mendukung Anies dan Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Meski Lulung dipecat, Sandiaga yakin dukungan dari anggota DPRD DKI Jakarta itu kepada dirinya akan berdampak positif.

"Saya enggak mau ikut campur di dalam internal partai PPP, tetapi kami yakin (dukungan) Pak Haji Lulung," ujar Sandiaga di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (13/3/2017).

(Baca juga: Lulung: Jangan Paksa Saya Mendukung Ahok)

Sandiaga menilai, Lulung merupakan sosok yang telah mendedikasikan hidupnya untuk memajukan Ibu Kota.

Oleh karena itu, dukungan dari Lulung ini dinilainya sebagai suntikan moril yang positif bagi Anies-Sandiaga dalam mengikuti kontestasi Pilkada DKI 2017.

"Kemarin deklarasi itu kami jadikan sebagai kepercayaan supaya kita jadi lebih semangat lagi untuk ke depan menghadirkan solusi-solusi dan pendidikan sekolah yang baik. Warga juga sudah lelah terpecah belah isu-isu politik apalagi yang dikaitkan dengan isu politik nasional," ucap dia.

Sandiaga menilai, alasan Lulung mendukung dia dan Anies adalah melihat pasangan nomor pemilihan tiga ini mampu menjadi pemimpin yang menpersatukan warga Jakarta.

"Nah Bang Haji Lulung mengerti bahwa Anies-Sandi menghargai kerukunan agama. Jadi kerukunan ini yang sebetulnya akan kita jadikan diferensiasi 1,5 bulan ke depan untuk menghadirkan demokrasi yang sejuk, tenang, dan rukun," kata Sandiaga.

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta Djan Faridz sebelumnya membenarkan telah memecat Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung.

"Betul (Lulung dipecat) karena melanggar AD/ART partai," kata Djan, melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin (13/3/2017).

(Baca juga: Lulung: Yang Mecat Saya Kan Masa Baktinya Cuma 5 Tahun)

Pemecatan berlaku per hari Senin ini. Adapun aturan partai yang dilanggar adalah Lulung dan anggota DPW PPP DKI versi Muktamar Jakarta mendeklarasikan dukungan mereka kepada pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sementara itu, DPP PPP yang dipimpin Djan menyatakan dukungannya kepada pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Kompas TV Haji Lulung: Ahok Pasti Kalah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com