Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Gubernur Terpilih agar Berkelanjutan dengan Program Sebelumnya

Kompas.com - 16/03/2017, 14:14 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan tahun ini adalah tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dalam periode pemerintahan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, yang dilanjutkan oleh Basuki dan Djarot Saiful Hidayat.

Tahun selanjutnya, Pemprov DKI akan memiliki RPJMD baru yang disesuaikan dengan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur terpilih.

Sumarsono mengingatkan agar program gubernur selanjutnya harus berkesinambungan dengan gubernur sebelumnya.

"Nah, RPJMD ini adalah anaknya RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) yang disusun untuk 25 tahun," kata Sumarsono di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jalan Yos Sudarso, Kamis (16/3/2017).

Sumarsono menyampaikan hal itu dalam pembukaan musrenbang tingkat kota Jakarta Utara. Sumarsono mengatakan setiap gubernur terpilih harus mengikuti RPJPD itu agar program yang dijalankan sesuai koridor.

Sumarsono mengatakan hal inilah yang harus dikawal oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan DPRD DKI. Mereka harus mengawasi agar program gubernur terpilih sesuai dengan RPJPD. Sumarsono tidak ingin latar belakang politik gubernur membuat program melenceng dari RPJPD.

"Sebagai contoh, gubernur A programnya katakanlah setuju reklamasi di Jakarta. Lalu gubernur B malah anti reklamsi. Bisa bayangkan enggak yang terjadi? Pembangunan langsung berhenti padahal sudah (dibangun) seperempat. Ini membatalkan yang terjadi dan ini tidak berkesinambungan," ujar Sumarsono.

Sumarsono tidak ingin ada kebijakan yang kontradiktif dengan pemerintahan sebelumnya. Sebab, kata Sumarsono, pembangunan harus berkelanjutan dan tidak sepotong-sepotong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com